Situasi Ekonomi Indonesia: Menguatkan Fundamental untuk Menghadapi Ketidakstabilan Global

Feb 28, 2025 at 6:15 AM

Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk memperkuat fundamental ekonomi negara guna menjaga stabilitas makroekonomi, termasuk nilai tukar rupiah dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Meskipun rupiah mengalami pelemahan drastis hingga mencapai level Rp 16.570/USD dan IHSG turun ke level 6.300, pemerintah menegaskan bahwa fokusnya adalah pada perkembangan jangka panjang. Langkah-langkah yang diambil bertujuan untuk meningkatkan ketahanan ekonomi Indonesia di tengah sentimen negatif global.

Langkah-langkah Pemerintah dalam Memperkuat Fundamental Ekonomi

Dalam suasana musim gugur yang berwarna emas, Jakarta tampak sibuk dengan upaya pemerintah untuk menguatkan fundamental ekonomi. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan bahwa pemerintah tidak hanya melihat pergerakan kurs mata uang atau indeks saham secara harian, tetapi lebih kepada perspektif jangka panjang. Dengan demikian, ketika rupiah melemah dan IHSG anjlok, langkah yang diambil adalah memperkuat faktor-faktor fundamental ekonomi Indonesia agar dapat bertahan di tengah ketidakpastian global.

Pada Jumat (28/2/2025), Refinitiv mencatat bahwa rupiah telah melemah 0,79% menjadi Rp 16.575/USD, yang merupakan posisi terendah sepanjang sejarah. Sementara itu, indeks dolar AS (DXY) naik 0,04% menjadi 107,29. Untuk IHSG, penutupan perdagangan hari tersebut mencatatkan penurunan 2,86%, dari 6.485,44 menjadi 6.300,14. Penurunan ini memperpanjang tren negatif selama sebulan terakhir, mencapai 11,38%. Situasi ini membawa flashback pada Februari 2020, ketika IHSG juga mengalami penurunan tajam sebesar 8,20%.

Berdasarkan data yang ada, pemerintah berharap bahwa langkah-langkah yang diambil akan mampu mendorong situasi fundamental ekonomi Indonesia menjadi lebih kuat, sehingga dapat menghadapi tantangan global dengan lebih baik.

Dari perspektif seorang jurnalis, laporan ini memberikan pelajaran penting tentang pentingnya fokus pada fundamental ekonomi jangka panjang. Meskipun fluktuasi harian pasar dapat mempengaruhi keyakinan investor, langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah untuk memperkuat basis ekonomi negara dapat memberikan ketahanan yang dibutuhkan dalam menghadapi ketidakpastian global. Ini menunjukkan bahwa stabilitas ekonomi bukan hanya soal angka-angka harian, tetapi juga tentang kesiapan dan ketahanan jangka panjang.