Dalam tiga bulan pertama tahun ini, Indonesia mengalami perlambatan ekonomi hingga 4,87%. Situasi ini dipengaruhi oleh tantangan domestik dan global yang memaksa investor untuk lebih berhati-hati dalam menentukan langkah investasi mereka. Mandiri Sekuritas menyarankan agar para pelaku pasar, khususnya generasi muda, memilih instrumen investasi yang sesuai dengan profil risiko masing-masing. Dengan strategi yang tepat, keuntungan optimal tetap bisa diraih meskipun kondisi ekonomi sedang melambat.
Menurut Direktur Utama Mandiri Sekuritas Oki Ramadhana, ada tiga jenis utama dari produk investasi yang dapat dipertimbangkan: saham, obligasi, serta reksa dana. Obligasi menjadi pilihan ideal bagi mereka yang mencari stabilitas karena instrumen ini cenderung tidak terpengaruh oleh fluktuasi pasar yang sering kali terjadi. "Meskipun kondisi pasar sedang naik-turun, obligasi tetap memberikan rasa aman," ungkap Oki saat acara di Gedung Bursa Efek Indonesia beberapa waktu lalu.
Sementara itu, saham juga menawarkan potensi besar jika dipandang dari sudut pandang jangka panjang. Menurut Oki, asalkan fundamental perusahaan yang dipilih kuat, volatilitas pasar tidak akan menjadi penghalang bagi pencapaian keuntungan maksimal. "Fluktuasi pasar tidak perlu ditakuti selama kita memilih saham dengan fundamental yang kokoh," tambahnya.
Bagi kalangan investor yang ingin mendapatkan fleksibilitas tanpa harus terlalu banyak terlibat dalam pengelolaan portofolio, reksa dana hadir sebagai solusi. Reksa dana memungkinkan individu untuk berinvestasi secara kolektif bersama investor lain, sambil memanfaatkan kemampuan manajer investasi profesional.
Meskipun situasi ekonomi sedang melambat, IHSG masih menunjukkan tren positif dengan penguatan sebesar 6,58% dalam satu minggu terakhir. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun tantangan ada, pasar modal tetap memiliki daya tarik tersendiri bagi para pemainnya.
Untuk menghadapi ketidakpastian ekonomi, penting bagi setiap investor untuk mengevaluasi profil risiko mereka sendiri dan memilih instrumen investasi yang sesuai. Baik itu mencari stabilitas atau mencoba kesempatan di pasar saham yang dinamis, setiap pilihan harus didasarkan pada tujuan finansial dan toleransi risiko individu.