China Meningkatkan Impor Minyak Mentah dari Kanada Sebagai Tanggapan terhadap Ketegangan Dagang dengan AS

Apr 18, 2025 at 1:30 PM

Pengalihan sumber pasokan energi menjadi strategi utama bagi China dalam menghadapi konflik dagang. Menurut laporan yang diterbitkan pada Rabu (16/4/2025), Beijing memilih untuk menambah volume impor minyak mentah dari Kanada, sambil secara signifikan mengurangi ketergantungan terhadap pasokan Amerika Serikat (AS). Langkah ini diambil sebagai bentuk respons terhadap serangkaian tarif balas dendam yang telah diberlakukan selama dua bulan terakhir antara Washington dan Beijing.

Perubahan pola perdagangan energi ini mencerminkan upaya China untuk menjaga stabilitas pasokan energinya tanpa melibatkan eskalasi langsung dalam perang dagang. Data dari perusahaan pelacakan global Vortexa Ltd. menunjukkan bahwa pengiriman minyak mentah dari pelabuhan dekat Vancouver ke China mencapai rekor 7,3 juta barel pada bulan Maret, dengan potensi peningkatan lebih lanjut di bulan berikutnya. Di sisi lain, pembelian minyak AS oleh China turun drastis hingga hanya tersisa 3 juta barel per bulan, dibandingkan puncaknya sebesar 29 juta barel pada Juni tahun lalu. Kendala infrastruktur membuat impor langsung minyak mentah Kanada ke China tetap rendah, namun langkah ini tetap memberikan fleksibilitas baru dalam rantai pasokan energi mereka.

Ketegangan dagang internasional dapat mendorong negara-negara untuk mencari solusi inovatif dalam manajemen sumber daya alam. Dengan menggeser fokus impor minyak mentah dari AS ke Kanada, China tidak hanya memperkuat hubungan ekonomi bilateralnya dengan mitra dagang baru, tetapi juga membuktikan kemampuan adaptasi dalam mengelola tantangan geopolitik. Meskipun persentase total impor minyak mentah dari AS menurun secara signifikan, langkah ini juga menunjukkan pentingnya kerjasama internasional dalam menciptakan sistem perdagangan yang stabil dan saling menguntungkan.