Rencana Strategis Kemendikti Saintek untuk Meningkatkan Kolaborasi Antar Kampus di Indonesia

Apr 18, 2025 at 12:47 PM

Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendikti Saintek) sedang mengembangkan strategi baru guna memperkuat sistem pendidikan tinggi nasional melalui kerja sama antar institusi. Dalam kunjungannya ke Universitas Nusa Cendana (Undana) di Kupang, Menteri Dikti Saintek Prof. Brian Yuliarto menegaskan pentingnya kolaborasi lintas kampus dalam menghadapi tantangan lokal serta global. Ia menyampaikan bahwa batasan administratif maupun geografis tidak boleh menjadi penghalang bagi perguruan tinggi dalam berbagi sumber daya dan pengetahuan. Selain itu, ia juga mendorong mahasiswa untuk lebih fokus pada penyelesaian masalah nyata di daerah melalui tugas akhir mereka.

Dalam upaya ini, Prof. Brian menekankan perlunya perubahan paradigma dalam budaya ilmiah di Indonesia. Saat ini, banyak perguruan tinggi yang masih terbatas oleh afiliasi formal, sehingga menghambat sinergi antara institusi satu dengan lainnya. Dalam kesempatan tersebut, ia menunjukkan contoh dari riset internasional yang berhasil melibatkan ribuan penulis dari berbagai negara tanpa kendala afiliasi atau lokasi fisik. "Indonesia harus mulai membuka diri dan belajar dari praktik-praktik global ini," ujarnya.

Brian juga menjelaskan bahwa kampus besar di Pulau Jawa dapat berperan sebagai mentor bagi perguruan tinggi di wilayah lain. Melalui pendekatan ini, ia berharap teknologi canggih dan fasilitas penelitian yang dimiliki oleh universitas ternama bisa dimanfaatkan secara maksimal oleh seluruh komunitas akademik di Tanah Air. "Jika ada keterbatasan alat di suatu tempat, maka jaringan kerja sama inilah yang akan memastikan bahwa penelitian tetap dapat berjalan lancar," katanya.

Selain itu, Brian menyoroti pentingnya integrasi antara dunia akademik dan pemerintah daerah dalam menyelesaikan isu-isu lokal. Menurutnya, banyak sekali masalah yang dihadapi oleh masyarakat daerah yang belum mendapat perhatian serius dari kalangan akademisi. Oleh karena itu, ia mengusulkan agar pemerintah daerah menyediakan daftar prioritas masalah yang dapat dijadikan topik penelitian oleh mahasiswa. "Ini bukan hanya tentang memenuhi persyaratan akademik, tetapi juga menciptakan dampak nyata bagi masyarakat," tambahnya.

Upaya ini diharapkan dapat membawa transformasi signifikan dalam dunia pendidikan tinggi di Indonesia. Dengan adanya budaya kolaborasi yang lebih terbuka dan inklusif, diharapkan lahir inovasi-inovasi besar yang mampu menjawab tantangan masa depan. Mahasiswa pun diprediksi akan memiliki kontribusi lebih besar terhadap perkembangan daerah masing-masing melalui proyek-proyek yang relevan dan bermakna.