Harga Minyak Menggeliat Usai OPEC Tunda Kenaikan Produksi

Sep 6, 2024 at 3:35 AM

Harga Minyak Dunia Kembali Naik Setelah OPEC+ Tunda Kenaikan Produksi

Harga minyak dunia telah kembali merangkak naik setelah Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya, yang disebut OPEC+, menyetujui penundaan kenaikan produksi minyak pada bulan Oktober. Keputusan ini diambil sebagai respons atas kekhawatiran akan lemahnya prospek ekonomi global dan penurunan permintaan minyak.

Minyak Mentah Dunia Kembali Merangkak Naik

Penundaan Kenaikan Produksi OPEC+

OPEC+ telah sepakat untuk menunda rencana kenaikan produksi minyak pada Oktober dan November. Delapan negara anggota, yang terdiri dari OPEC dan sekutu yang dipimpin oleh Rusia, memutuskan untuk memperpanjang pemotongan produksi sukarela tambahan mereka sebesar 2,2 juta barel per hari selama dua bulan ke depan. Keputusan ini diambil setelah harga minyak mentah mencapai titik terendah dalam sembilan bulan terakhir.Rencana kenaikan produksi OPEC+ pada bulan Oktober sebesar 180.000 barel per hari telah ditangguhkan. Jumlah tersebut hanya sebagian kecil dari 5,86 juta barel per hari yang masih ditahan, setara dengan sekitar 5,7% dari permintaan global. Tindakan ini dilakukan untuk mempertahankan stabilitas pasar yang sedang bergejolak akibat ketidakpastian prospek permintaan dan pasokan yang meningkat di luar kelompok OPEC+.

Harga Minyak Mentah Bergerak Naik

Setelah kabar penundaan kenaikan produksi OPEC+ tersebar, harga minyak mentah dunia pun melanjutkan kenaikannya. Pada penutupan perdagangan Kamis (5/9/2024), harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) berjangka tercatat naik 0,20% menjadi US$69,34 per barel. Sementara itu, minyak mentah Brent juga terapresiasi 0,23% menjadi US$72,87 per barel.Pagi ini, Jumat (6/9/2024), harga minyak mentah WTI berjangka dibuka menguat 0,03% di level US$69,36 per barel. Begitu pula dengan minyak mentah Brent yang dibuka lebih tinggi atau naik 0,03% di level US$72,89 per barel.

Latar Belakang Penundaan Kenaikan Produksi

Keputusan OPEC+ untuk menunda kenaikan produksi minyak tidak terlepas dari berbagai faktor. Harga minyak telah turun bersama dengan aset keuangan lainnya karena kekhawatiran tentang ekonomi global yang lemah dan data yang kurang menggembirakan dari China, sebagai importir minyak terbesar di dunia.Minggu lalu, OPEC+ sendiri bersiap untuk melanjutkan peningkatan produksi. Namun, sentimen pasar minyak yang rapuh atas prospek pasokan yang lebih banyak dari OPEC+ dan berakhirnya perselisihan yang menghentikan ekspor minyak Libya, ditambah dengan melemahnya prospek permintaan minyak, menimbulkan kekhawatiran dalam kelompok tersebut.Para menteri OPEC+ akan kembali mengadakan pertemuan pada tanggal 1 Desember untuk memutuskan kebijakan selanjutnya. Sementara itu, Komite Pemantauan Menteri Bersama OPEC+ yang terdiri dari menteri utama, akan berkumpul pada tanggal 2 Oktober untuk kemungkinan merekomendasikan perubahan.

Ketidakpastian di Pasar Minyak Dunia

Situasi pasar minyak dunia saat ini diwarnai oleh ketidakpastian yang cukup tinggi. Selain lemahnya prospek ekonomi global, terdapat juga faktor-faktor lain yang mempengaruhi stabilitas pasar, seperti peningkatan pasokan di luar kelompok OPEC+ dan berakhirnya perselisihan yang sempat menghentikan ekspor minyak Libya.Hal ini membuat OPEC+ bersikap hati-hati dalam menentukan kebijakan produksi mereka. Meskipun telah sepakat untuk menunda kenaikan produksi, mereka tetap membuka kemungkinan untuk sementara menghentikan atau membalikkan keputusan tersebut jika diperlukan, guna menjaga keseimbangan pasar dan harga minyak.Dinamika pasar minyak dunia yang terus bergerak ini menunjukkan bahwa tantangan dan ketidakpastian masih akan terus dihadapi oleh para pemain industri di sektor energi. Kemampuan beradaptasi dan merespon perubahan dengan cepat akan menjadi kunci bagi OPEC+ dalam mengelola pasar minyak global di masa mendatang.