Harapan Pemangkasan Suku Bunga: Mendorong Aliran Dana Asing dan Pemulihan Pasar Keuangan Global
Memburuknya data tenaga kerja dan ekspektasi terhadap turunnya inflasi AS menjadi berlanjutnya harapan bagi pemangkasan suku bunga acuan The Fed maupun BI Rate hingga akhir tahun 2024. Hal ini diharapkan dapat mendorong kembali aliran dana asing ke pasar emerging seperti Indonesia, sehingga berdampak positif pada penguatan pasar saham, SBN, dan Rupiah.Memperkuat Daya Tarik Pasar Keuangan Indonesia di Tengah Kekhawatiran Resesi AS
Potensi Pemangkasan Suku Bunga The Fed
Selaras dengan ekspektasi pasar, Treasury Global Market Manager Bank Mega, Bangun Satrio Pambudi meyakini adanya potensi pemangkasan suku bunga Fed Funds Rate (FFR) hingga 50 Bps. Kebijakan The Fed ini nantinya diharapkan dapat mendorong kembali aliran dana asing ke pasar emerging seperti Indonesia. Dampaknya, pasar saham, SBN, dan Rupiah akan terus menguat.Meskipun terdapat kekhawatiran pasar terhadap potensi resesi AS, Macro Economic & Financial Research Department Head BSI, Ikram N. Muharam menilai bahwa sentimen ini tidak jauh lebih besar dibanding kabar pemangkasan suku bunga. Pasar lebih menanti penurunan level FFR yang sangat penting untuk mendorong kembali bergeliatnya pasar keuangan global.Daya Tarik Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI)
Di tengah rencana penurunan suku bunga, Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) masih memberikan imbal hasil yang lebih menarik dari SBN. SRBI tenor 12 bulan masih memberikan kupon 7,49%, jauh di atas SBN. Hal ini menjadikan SRBI sebagai senjata utama bagi penempatan likuiditas asing, bahkan menggeser posisi daya tarik SBN.Namun, diharapkan realisasi penurunan suku bunga dapat mengurangi persaingan perbankan dalam memperebutkan likuiditas. Dengan demikian, pasar SBN akan semakin menarik bagi aliran modal asing (capital inflow).Dampak Pemangkasan Suku Bunga pada Likuiditas Perbankan dan Daya Tarik SBN
Pemangkasan suku bunga diharapkan dapat mengurangi persaingan perbankan dalam memperebutkan likuiditas. Hal ini akan berdampak positif pada daya tarik pasar SBN, yang akan semakin menarik bagi aliran modal asing (capital inflow).Selain itu, dengan adanya penurunan suku bunga, penerbitan SRBI juga diharapkan dapat menjadi alternatif yang lebih menarik bagi penempatan likuiditas asing. Hal ini dapat mendorong peningkatan aliran dana asing ke pasar keuangan Indonesia, sehingga memberikan dampak positif pada penguatan pasar saham, SBN, dan Rupiah.