Waskita Karya (WSKT) Restrukturisasi Utang Rp 26,3 Triliun

Sep 9, 2024 at 3:45 AM

Perjalanan Waskita Karya Menuju Pemulihan: Membangun Masa Depan yang Lebih Kuat

PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT), salah satu perusahaan konstruksi terkemuka di Indonesia, baru-baru ini mengumumkan langkah-langkah strategis untuk memperkuat posisinya di pasar. Setelod menghadapi tantangan keuangan, Waskita Karya kini bertekad untuk kembali fokus pada bisnis intinya sebagai kontraktor murni dan memprioritaskan proyek-proyek infrastruktur yang menjadi kekuatannya.

Mengembalikan Stabilitas Keuangan Melalui Restrukturisasi Utang

Restrukturisasi Masif untuk Menata Ulang Keuangan

Langkah pertama yang diambil Waskita Karya adalah melakukan restrukturisasi utang dengan menandatangani Master Restructuring Agreement (MRA) dengan 21 lembaga perbankan, baik bank BUMN maupun swasta, senilai Rp26,3 triliun. Ini merupakan upaya strategis untuk memulihkan kondisi keuangan perusahaan dan menciptakan stabilitas finansial yang lebih kuat. Dengan restrukturisasi ini, Waskita Karya mendapatkan persetujuan terkait Pokok Perubahan Perjanjian fasilitas Kredit Modal Kerja Penjaminan (KMKP) senilai Rp5,2 triliun dari lima kreditur perbankan.

Langkah Strategis Memperbaiki Struktur Keuangan

Selain itu, Waskita Karya juga berkomitmen untuk melakukan langkah-langkah perbaikan melalui strategi 8 Stream Penyehatan Keuangan secara komprehensif dan berkelanjutan. Strategi ini mencakup sentralisasi procurement, engineering, dan lean construction pada proyek-proyek yang sedang berjalan, serta optimalisasi main power planning yang disesuaikan dengan kinerja perusahaan. Perseroan juga akan meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasional melalui kegiatan berbasis digital.

Fokus pada Divestasi untuk Menurunkan Kewajiban

Lebih lanjut, Waskita Karya akan berfokus pada divestasi untuk menurunkan kewajiban. Saat ini, Waskita masih memiliki 10 ruas tol dalam grup usaha Waskita Toll Road, dan perusahaan optimis dapat melakukan divestasi atas sisa ruas tol tersebut sebagai upaya untuk mengurangi beban utang.

Membangun Tata Kelola yang Lebih Kuat

Selain itu, Waskita Karya juga berkomitmen untuk memperkuat tata kelola perusahaan melalui penguatan di bidang Governance, Risk, dan Compliance (GRC). Hal ini dilakukan untuk memastikan integritas, akuntabilitas, dan transparansi dalam kegiatan operasional perusahaan.

Mengembalikan Fokus pada Bisnis Inti

Melihat kondisi perseroan saat ini, manajemen Waskita Karya berkomitmen untuk mengembalikan perusahaan ke core business atau bisnis intinya sebagai kontraktor murni. Perusahaan akan fokus memaksimalkan kapabilitas, pengalaman, dan keahliannya dalam mengerjakan proyek-proyek infrastruktur, seperti jalan, jembatan, gedung, dan lainnya.

Kinerja Keuangan yang Membaik

Upaya-upaya strategis yang dilakukan oleh Waskita Karya telah menunjukkan hasil positif, tercermin dari kinerja keuangan perusahaan pada kuartal II 2024. Waskita Karya mencatat pendapatan sebesar Rp 4,47 triliun, dengan kontribusi terbesar dari jasa konstruksi sebesar Rp 3,12 triliun. Selain itu, perusahaan juga membukukan Gross Profit Margin (GPM) yang naik menjadi 13,3% secara tahunan, seiring dengan profil proyek yang lebih baik, terutama proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) dengan nilai kontrak sebesar Rp 7,7 triliun.

Optimisme Menuju Masa Depan yang Cerah

Dengan berbagai langkah strategis yang diambil, Waskita Karya optimis dapat mengembalikan stabilitas finansial dan fokus pada pengembangan bisnis intinya sebagai kontraktor. Penguatan tata kelola, efisiensi operasional, dan divestasi aset akan menjadi kunci dalam mewujudkan fundamental yang kuat dan menjalankan bisnis secara berkelanjutan. Perjalanan pemulihan Waskita Karya diharapkan dapat membawa perusahaan ke masa depan yang lebih cerah dan prospektif.