IHSG Dibuka Bergairah, Bisa Cetak Rekor Lagi?

Sep 9, 2024 at 2:12 AM

IHSG Menantang Rekor Tertinggi Baru, Investor Asing Berjaga-jaga

Pasar saham Indonesia kembali menampilkan momentum positif pada awal perdagangan Senin (9/9/2024), di mana Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menembus rekor tertinggi intraday. Namun, investor asing tampaknya mulai berhati-hati setelah mencatatkan net sell dalam beberapa hari terakhir, menunggu data ekonomi penting yang akan dirilis pekan ini.

Rekor Tertinggi Baru, Investor Asing Mulai Waspada

Pembukaan Perdagangan Positif, IHSG Menyentuh Rekor Tertinggi

Pada pembukaan perdagangan hari ini, IHSG dibuka di zona hijau dengan kenaikan 0,18% ke posisi 7.735,6. Pergerakan positif tersebut berlanjut hingga lima menit kemudian, di mana IHSG menguat 0,2% ke level 7.737,07, kembali menyentuh rekor tertinggi intraday-nya. Nilai transaksi indeks pada awal sesi I hari ini sudah mencapai sekitar Rp 746 miliar dengan volume transaksi mencapai 866 juta lembar saham dan sudah ditransaksikan sebanyak 70.430 kali.Momentum positif tersebut tampaknya berasal dari sentimen investor dalam negeri, dilihat dari peningkatan nilai transaksi dan volume perdagangan yang cukup signifikan. Namun, pergerakan IHSG hari ini juga akan diwarnai oleh peran investor asing yang mulai mencatatkan penjualan bersih (net sell) setelah sebelumnya mengalami aliran dana masuk (inflow) selama 10 pekan beruntun.

Investor Asing Mulai Berbalik Arah, Mencatatkan Net Sell di Beberapa Pasar

Berdasarkan data transaksi Bank Indonesia pada periode perdagangan 2-5 September 2024, investor asing tercatat melakukan penjualan bersih (net sell) sebesar Rp 2,49 triliun. Penjualan tersebut terdiri dari pembelian bersih (net buy) Rp 2,65 triliun di pasar Surat Berharga Negara (SBN) dan Rp 2,24 triliun di pasar saham, serta penjualan bersih Rp 7,38 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).Namun, jika melihat data pasar saham RI, investor asing masih mencatatkan pembelian bersih (net buy) atau inflow. Pada perdagangan Jumat akhir pekan lalu, asing tercatat masih net buy mencapai Rp 1,33 triliun di pasar reguler. Namun, di pasar tunai dan negosiasi, asing melakukan penjualan bersih (net sell) meskipun cenderung tipis, yakni sebesar Rp 302,4 miliar.Sepanjang pekan lalu, asing tercatat net buy mencapai Rp 3,42 triliun di pasar reguler dan net sell sebesar Rp 152,18 miliar di pasar tunai dan negosiasi. Hal ini mengindikasikan bahwa investor asing mulai berhati-hati dan menunggu perkembangan data ekonomi penting yang akan dirilis pekan ini.

Investor Menunggu Data Ekonomi Penting, Fokus pada Inflasi AS dan China

Selain mengamati peran investor asing, pasar juga akan berfokus pada data ekonomi penting yang akan dirilis pekan ini, terutama data inflasi di Amerika Serikat (AS) dan China. Pada pekan lalu, ekonomi AS mencatatkan kondisi pasar tenaga kerja yang kembali mengecewakan, di mana penciptaan lapangan kerja lebih sedikit dari perkiraan.Hal ini menjadi tanda pemangkasan suku bunga AS semakin diperlukan. Peluang pemangkasan suku bunga bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) kini sudah mencapai 70% untuk pertemuan 18 September mendatang, menurut alat pengukur CME FedWatch.Sementara itu, dari China, pada hari ini akan ada rilis inflasi untuk periode Agustus 2024 yang diperkirakan akan naik 0,7% secara tahunan (year-on-year/yoy). Sebelumnya, tingkat inflasi tahunan China naik menjadi 0,5% pada Juli 2024, melampaui prakiraan pasar sebesar 0,3% dan menunjuk ke angka tertinggi sejak Februari.Dengan mempertimbangkan data-data ekonomi penting tersebut, investor pasar saham Indonesia tampaknya akan berbalik ke mode "wait and see", menunggu perkembangan situasi sebelum mengambil keputusan investasi selanjutnya. Namun, optimisme tetap terjaga dengan didukung oleh rekor tertinggi baru yang berhasil dicapai IHSG pada awal sesi perdagangan hari ini.