IHSG Lanjut Ngegas, Asing Ramai-Ramai Borong Saham BMRI

Aug 8, 2024 at 12:05 AM

Investor Asing Kembali Banjiri Pasar Saham Indonesia, Ini 10 Saham yang Diburu

Pasar saham Indonesia kembali menunjukkan tren positif setelah sempat mengalami penurunan signifikan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 1,16% ke posisi 7.212,13 pada perdagangan Rabu (7/8/2024). Investor asing tercatat melakukan pembelian bersih di seluruh pasar, dengan fokus pada beberapa saham unggulan.

Saham-saham Pilihan Investor Asing Saat IHSG Lanjut Menguat

Sektor Perbankan Menjadi Incaran Utama

Sektor perbankan kembali menjadi pusat perhatian investor asing saat IHSG melanjutkan tren penguatannya. Hal ini terlihat dari besarnya net foreign buy pada saham-saham bank terkemuka di Indonesia. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) menjadi saham paling diburu, dengan nilai pembelian bersih mencapai Rp161,1 miliar. Disusul oleh PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dengan Rp149,8 miliar dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) dengan Rp14,7 miliar. Investor asing tampaknya melihat potensi pertumbuhan yang menjanjikan pada sektor perbankan nasional, seiring dengan perbaikan kondisi ekonomi dan peningkatan aktivitas bisnis.

Saham-saham Sektor Manufaktur Juga Menarik Minat

Selain sektor perbankan, investor asing juga tertarik pada saham-saham sektor manufaktur. PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA), produsen petrokimia terkemuka, menjadi salah satu incaran dengan nilai pembelian bersih mencapai Rp112,7 miliar. Sementara itu, PT Astra International Tbk. (ASII), raksasa otomotif nasional, juga menarik minat investor asing dengan nilai pembelian bersih sebesar Rp84,9 miliar. Tren positif pada sektor manufaktur, didorong oleh pemulihan aktivitas ekonomi dan peningkatan permintaan, tampaknya menjadi daya tarik bagi investor asing.

Saham-saham Sektor Komoditas Juga Menjadi Perhatian

Selain sektor perbankan dan manufaktur, investor asing juga tertarik pada saham-saham sektor komoditas. PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. (INKP), salah satu produsen kertas terbesar di Indonesia, mencatat net foreign buy sebesar Rp22,9 miliar. Sementara itu, PT Adaro Minerals Indonesia Tbk. (ADMR), perusahaan pertambangan batu bara, juga menarik minat investor asing dengan nilai pembelian bersih mencapai Rp19,1 miliar. Tren kenaikan harga komoditas global tampaknya menjadi faktor pendorong minat investor asing pada saham-saham sektor ini.

Saham-saham Sektor Konsumer Juga Menjadi Incaran

Selain sektor-sektor di atas, investor asing juga tertarik pada saham-saham sektor konsumer. PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF), raksasa industri makanan dan minuman, mencatat net foreign buy sebesar Rp19,9 miliar. Sementara itu, PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (CPIN), produsen pakan ternak terkemuka, juga menarik minat investor asing dengan nilai pembelian bersih mencapai Rp17,3 miliar. Tren pemulihan konsumsi rumah tangga tampaknya menjadi faktor pendorong minat investor asing pada saham-saham sektor konsumer.

Saham Telekomunikasi Juga Menjadi Sorotan

Selain sektor-sektor di atas, investor asing juga tertarik pada saham-saham sektor telekomunikasi. PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM), operator telekomunikasi terbesar di Indonesia, mencatat net foreign buy sebesar Rp21,8 miliar. Tren digitalisasi dan peningkatan kebutuhan akan layanan telekomunikasi tampaknya menjadi faktor pendorong minat investor asing pada saham-saham sektor ini.Secara keseluruhan, tren positif pada pasar saham Indonesia telah menarik minat investor asing untuk kembali berinvestasi di berbagai sektor, mulai dari perbankan, manufaktur, komoditas, konsumer, hingga telekomunikasi. Hal ini menunjukkan kepercayaan investor asing terhadap prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia yang semakin membaik.