Taiwan Shut Down, 10.000 Orang Dievakusai-Penerbangan Dibatalkan

Oct 2, 2024 at 2:50 PM

Topan Krathon Hantam Taiwan, Pulau Negeri Formosa Dikunci Darurat

Pulau Taiwan yang dikenal dengan nama Negeri Formosa kini menghadapi situasi darurat akibat terjangan Topan Krathon. Pemerintah setempat terpaksa menutup sekolah, pasar keuangan, dan mengimbau warga untuk tetap berada di dalam rumah demi keselamatan. Topan ini diperkirakan akan terus bergerak lambat dan menimbulkan kerusakan yang lebih parah di wilayah selatan dan timur Taiwan.

Waspada Ancaman Topan Krathon yang Bergerak Lambat

Topan Krathon Terjang Taiwan dengan Kecepatan Angin Mencapai 198 Km/Jam

Topan Krathon yang menghantam Taiwan pada Rabu (2/10/2024) membawa kecepatan angin berkelanjutan hingga 162 kilometer per jam dan hembusan angin mencapai 198 kilometer per jam. Badan Cuaca Pusat (CWA) Taiwan menyebut Krathon berada 120 kilometer barat daya kota pelabuhan utama Kaohsiung pada pukul 3:00 siang. Meskipun status topan telah diturunkan dari kuat menjadi sedang, namun Krathon diperkirakan akan tiba di dekat Kaohsiung atau Tainan pada Kamis pagi, sehari lebih lambat dari perkiraan sebelumnya.

Pemerintah Taiwan Tutup Sekolah dan Pasar Keuangan, Evakuasi 10.000 Warga

Menghadapi ancaman Topan Krathon, pemerintah Taiwan terpaksa mengambil langkah-langkah darurat. Kantor dan sekolah di seluruh pulau ditutup, sementara Kementerian Dalam Negeri mengatakan sekitar 10.000 orang telah dievakuasi dari daerah rawan sebagai tindakan pencegahan. Perdana Menteri Cho Jung-tai juga menghimbau masyarakat untuk tetap tinggal di rumah selama topan dan terus waspada.

Transportasi Lumpuh, Hampir 40.000 Tentara Siaga untuk Bantuan

Dampak Topan Krathon juga terasa di sektor transportasi Taiwan. Semua penerbangan domestik dan layanan feri dibatalkan pada Rabu, serta sekitar 250 penerbangan internasional ditangguhkan. Sementara itu, Kementerian Pertahanan menyebut hampir 40.000 tentara bersiaga untuk upaya bantuan jika diperlukan.

Krathon Bergerak Sangat Lambat, Potensi Kerusakan Semakin Parah

Menurut Kepala CWA Cheng Chia-ping, Topan Krathon bergerak sangat lambat, yang juga memperpanjang waktu terjadinya kerusakan di Taiwan. Hal ini membuat pihak berwenang harus meningkatkan kewaspadaan di wilayah selatan dan timur yang terkena hujan terus-menerus. Perdana Menteri Cho Jung-tai juga menyatakan bahwa Krathon yang bergerak lambat ini berpotensi menyebabkan kerusakan yang semakin parah di Taiwan.