Pelatih Sporting Lisbon, Ruben Amorim, membuat keputusan berani dengan membiarkan Marcus Rashford, Antony, dan Tyrell Malacia meninggalkan klub pada bulan Januari. Meskipun langkah ini bisa menyebabkan kekurangan opsi dalam skuad, Amorim menegaskan bahwa fokus utama tetap pada pengembangan strategi jangka panjang. Menurutnya, prioritas klub bukan hanya pada hasil langsung seperti mencetak lebih banyak gol dalam satu musim, melainkan pada pembangunan fondasi yang kuat untuk masa depan.
Amorim menjelaskan bahwa tim-tim besar sering kali menghadapi situasi sulit ketika harus memilih antara kebutuhan segera dan rencana jangka panjang. Dalam kasus Sporting Lisbon, kehilangan pemain bintang seperti Rashford dan Antony mungkin memberikan tekanan tambahan di tengah kompetisi yang sengit. Namun, pelatih tersebut yakin bahwa investasi dalam proyek jangka panjang akan membawa manfaat lebih besar bagi klub di masa mendatang.
Ketika ditanya tentang risiko yang diambil dengan melepaskan pemain-pemain kunci tanpa pengganti, Amorim menunjukkan sikap realistis. Ia menyadari bahwa pilihan ini dapat berdampak negatif dalam jangka pendek, tetapi ia percaya bahwa fokus pada perkembangan infrastruktur klub dan identitas permainan akan menjadi fondasi penting untuk kesuksesan di masa depan.
Meskipun tantangan terlihat signifikan, Amorim optimis bahwa jalur yang dipilih saat ini akan membawa Sporting Lisbon menuju tujuan yang lebih besar. Dengan pandangan yang jelas dan tekad yang kuat, pelatih ini menegaskan bahwa setiap keputusan yang diambil bertujuan untuk memperkuat identitas klub serta mempersiapkan generasi berikutnya untuk bersaing di tingkat tertinggi.
Dengan keyakinan pada visi jangka panjang, Amorim menunjukkan bahwa Sporting Lisbon tidak hanya berfokus pada pencapaian segera, tetapi juga pada pembentukan warisan yang akan menguntungkan klub dalam waktu yang lama. Pendekatan ini mencerminkan komitmen terhadap stabilitas dan pertumbuhan yang berkelanjutan, meskipun harus menghadapi tantangan jangka pendek.