Investor terkemuka asal Amerika Serikat, Ray Dalio, yang diangkat sebagai Dewan Pengawas Danantara oleh Presiden Prabowo Subianto, mengevaluasi peluang Indonesia menjadi negara maju. Menurut Dalio, Indonesia memiliki berbagai kelebihan ekonomi yang dapat dimanfaatkan untuk mendorong pertumbuhan. Salah satu faktor utama adalah tingkat utang yang rendah dan modal investasi yang cukup besar.

Dalam sebuah diskusi dengan Presiden Prabowo dan jajaran kabinet, Ray Dalio menyatakan bahwa Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) akan memainkan peran penting dalam pengelolaan aset negara. Lembaga ini bertujuan untuk menginvestasikan dana dari dividen BUMN ke proyek-proyek pembangunan strategis. Dengan potensi dana hingga US$ 900 miliar, Danantara diharapkan menjadi katalis bagi ekonomi Indonesia agar dapat mencapai tahap pertumbuhan yang signifikan.

Meskipun optimis, Ray Dalio juga mengidentifikasi beberapa tantangan yang harus dihadapi Indonesia. Hambatan-hambatan tersebut termasuk birokrasi yang rumit, kesulitan berbisnis, tingkat kewirausahaan yang masih rendah, akses pendanaan, serta isu korupsi. Namun, Dalio menekankan bahwa hambatan serupa telah diatasi oleh negara-negara lain seperti Singapura dan China. Ia percaya bahwa pemimpin yang kuat dan reformasi yang tepat dapat membantu Indonesia mengatasi tantangan-tantangan tersebut.

Ray Dalio menawarkan dukungan melalui jaringan globalnya untuk membantu pemerintah Indonesia dalam proses modernisasi dan peningkatan efisiensi. Dia yakin bahwa dengan langkah-langkah yang tepat, Indonesia dapat mencapai status negara maju dan meningkatkan kesejahteraan rakyatnya. Hal ini tidak hanya bermanfaat bagi ekonomi nasional, tetapi juga dapat menjadi inspirasi bagi negara-negara berkembang lainnya.