Dalam rangka memperbaiki posisi di klasemen sementara Liga 1, Persija Jakarta mengambil langkah besar dengan mengakhiri kerja sama dengan pelatih Carlos Pena. Meskipun telah membawa tim ke peringkat kelima dengan raihan 47 poin, manajemen merasa butuh strategi baru untuk mengejar hasil lebih maksimal menjelang akhir musim. Keputusan ini mencerminkan dinamika profesionalisme yang dihadapi klub demi pencapaian target.
Langkah tersebut diambil setelah evaluasi mendalam terkait performa tim selama 30 pekan kompetisi. Direktur Persija, Mohamad Prapanca, menegaskan bahwa perubahan ini bukan berarti kurangnya apresiasi terhadap dedikasi Pena, tetapi lebih kepada kebutuhan mendesak akan arah baru yang dapat meningkatkan performa Macan Kemayoran.
Pada pertengahan musim, Persija melakukan evaluasi menyeluruh terkait pencapaian tim di bawah kepemimpinan Carlos Pena. Walaupun berhasil menempati posisi kelima di klasemen, manajemen merasa ada ruang untuk peningkatan yang lebih signifikan. Evaluasi ini melibatkan analisis terhadap serangkaian pertandingan sebelumnya, termasuk kemenangan, hasil imbang, dan kekalahan.
Ketika melihat rekam jejak selama musim berjalan, Persija telah meraih total 13 kemenangan, delapan hasil seri, serta sembilan kekalahan. Statistik ini menunjukkan bahwa meskipun ada progres positif, masih ada potensi yang belum sepenuhnya dimaksimalkan oleh tim. Oleh karena itu, manajemen memutuskan bahwa perubahan diperlukan agar bisa bersaing di level yang lebih tinggi. Dinamika ini menjadi bagian dari siklus profesional dalam dunia olahraga.
Perpisahan dengan pelatih Carlos Pena dilakukan sebagai upaya nyata untuk memberikan momentum baru bagi tim. Menurut Mohamad Prapanca, langkah ini adalah bentuk interpretasi atas dorongan perubahan yang dirasakan oleh manajemen. Tujuan utamanya adalah untuk memastikan bahwa tim dapat bergerak maju dengan strategi yang lebih efektif dan sesuai dengan situasi saat ini.
Kehadiran sosok pelatih baru diharapkan mampu membawa angin segar bagi para pemain dan staf teknis. Dengan perubahan ini, Persija bertujuan untuk memperbaiki posisi mereka di klasemen dan bahkan meraih prestasi lebih gemilang menjelang akhir musim. Manajemen juga menekankan bahwa penggantian pelatih bukan merupakan tindakan impulsif, melainkan hasil dari pertimbangan matang yang didasarkan pada aspirasi jangka panjang klub. Dengan demikian, langkah ini diharapkan dapat membawa Persija menuju era baru yang lebih cemerlang.