Di tengah upaya global untuk menemukan sumber energi yang lebih bersih dan aman, China mencatat langkah besar dengan mengaktifkan reaktor thorium pertama di dunia. Proyek ini terletak di Gurun Gobi dan telah berhasil mencapai tonggak penting pada April 2025. Para ilmuwan berhasil memasukkan bahan bakar ke dalam sistem tanpa menghentikan operasi, sebuah prestasi teknis yang luar biasa. Reaktor eksperimental ini memiliki kapasitas 2 megawatt (MW) dan menggunakan garam cair sebagai pendingin serta pembawa bahan bakar. Pada Juni 2024, reaktor tersebut mencapai daya penuh, dengan pengisian bahan bakar yang selesai empat bulan kemudian.

Detail Inovasi Teknologi Energi Nuklir Bersih

Di lokasi yang berada di wilayah tandus Gurun Gobi, para ilmuwan dari Akademi Ilmu Pengetahuan China melaksanakan inisiatif revolusioner ini. Pada tanggal 8 April, informasi tentang aktivasi reaktor diumumkan dalam rapat tertutup. Kepala ilmuwan proyek, Xu Hongjie, menyatakan bahwa China kini menjadi pemimpin dalam pengembangan teknologi thorium. Thorium dipilih karena risiko rendahnya untuk digunakan sebagai bahan senjata serta produksi limbah radioaktif yang lebih sedikit dibandingkan uranium. Selain itu, reaktor ini dirancang untuk beroperasi pada tekanan atmosfer normal, sehingga mengurangi kemungkinan panas berlebih. Tim China memanfaatkan penelitian deklasifikasi dari Amerika Serikat untuk membangun fondasi teknologi mereka. Saat ini, proyek reaktor thorium 10 MW yang lebih besar sedang dalam tahap konstruksi, dengan target pencapaian titik kritis pada tahun 2030. Lebih lanjut, rencana pengembangan kapal kargo bertenaga thorium juga sedang dipertimbangkan guna mengurangi emisi karbon di sektor transportasi laut.

Dari perspektif seorang jurnalis, pencapaian ini memberikan harapan baru bagi masa depan energi global. Penggunaan thorium dapat membuka peluang untuk menciptakan solusi energi yang lebih ramah lingkungan dan aman. Ini menunjukkan komitmen kuat China untuk mendiversifikasi sumber energinya serta memimpin dalam transformasi industri energi dunia. Bagi pembaca, berita ini mengingatkan kita akan pentingnya inovasi teknologi dalam menghadapi tantangan perubahan iklim. Melalui kolaborasi global dan investasi dalam riset, dunia dapat menuju masa depan yang lebih lestari.