Pasar Keuangan RI Hadapi Ketidakpastian Geopolitik dan Ekonomi Global

Mar 3, 2025 at 5:53 AM

Para pelaku pasar keuangan di Indonesia tengah menghadapi tantangan akibat ketidakpastian yang melanda, baik dari faktor luar maupun dalam negeri. Direktur Panin Asset Management, Rudiyanto, menjelaskan bahwa kondisi ini mempengaruhi berbagai aspek investasi, termasuk obligasi pemerintah atau SBN. Menurutnya, yield obligasi tersebut diprediksi akan mengalami fluktuasi signifikan tergantung pada sentimen pasar. Saat sentimen positif muncul, harga SBN dapat meningkat dan yield bisa turun hingga di bawah 6,5%. Ini menandakan bahwa saat ini, dengan yield sekitar 6,9%, adalah waktu yang tepat untuk masuk ke pasar SBN.

Kondisi mata uang juga menjadi fokus utama. Rupiah masih mengalami tekanan akibat fenomena "Strong Dollar" yang dipicu oleh perang tarif antara Amerika Serikat dan beberapa negara lain. Untuk meredam dampak ini, Bank Indonesia telah mengambil langkah-langkah intervensi melalui Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI). Meskipun situasi ini menimbulkan ketidakpastian, langkah-langkah yang diambil oleh otoritas moneter bertujuan untuk menjaga stabilitas ekonomi nasional.

Menghadapi tantangan ini, para pemain di industri keuangan harus tetap waspada dan adaptif. Dengan strategi yang tepat, seperti memanfaatkan momen entry yang baik ke pasar SBN dan memperhatikan dinamika mata uang, investor dapat mengoptimalkan potensi keuntungan sambil mengelola risiko. Situasi ini juga mengajarkan pentingnya resiliensi dan persiapan dalam menghadapi ketidakpastian global.