Warren Buffett, investor legendaris yang dikenal sebagai "Oracle of Omaha," mengungkapkan pandangannya tentang kebijakan tarif yang diimplementasikan oleh pemerintah. Menurutnya, tarif tersebut dapat memicu inflasi dan merugikan konsumen. Buffett menegaskan bahwa tarif sebenarnya adalah pajak tambahan yang dibebankan kepada barang-barang impor, dan biaya ini akhirnya akan ditanggung oleh konsumen. Selain itu, Buffett juga menyampaikan kekhawatirannya terkait dampak negatif dari kebijakan tarif agresif terhadap ekonomi global.
Kebijakan tarif yang diterapkan oleh pemerintah memiliki potensi untuk merusak stabilitas ekonomi. Buffett menjelaskan bahwa tarif pada dasarnya bertindak sebagai pajak tambahan yang harus dibayar oleh konsumen atas barang impor. Ia menekankan bahwa tidak ada pihak lain yang akan menanggung beban ini, termasuk entitas fiktif seperti "peri gigi." Pernyataan ini menjadi komentar publik pertama Buffett tentang kebijakan perdagangan Presiden Trump, yang telah mengumumkan tarif tinggi untuk beberapa negara.
Buffett mengungkapkan bahwa tarif tersebut bisa berfungsi sebagai hukuman ekonomi dan bahkan mungkin dianggap sebagai bentuk "perang" dalam konteks ekonomi. Ia menyoroti bahwa tarif pada akhirnya akan menjadi beban tambahan bagi konsumen, yang harus membayar lebih mahal untuk produk impor. Ini berpotensi memicu inflasi dan merusak daya beli masyarakat. Buffett juga menambahkan bahwa China telah mengancam akan membalas dengan langkah serupa, yang dapat memperburuk situasi ekonomi global.
Buffett telah bersikap lebih defensif dalam setahun terakhir, dengan menjual saham dalam jumlah besar dan mengumpulkan dana tunai dalam jumlah rekor. Langkah ini dipandang oleh beberapa pihak sebagai tanda pesimisme terhadap pasar, sementara yang lain melihatnya sebagai persiapan bagi penerusnya di Berkshire Hathaway. Meskipun demikian, Buffett menolak memberikan komentar langsung tentang kondisi ekonomi saat ini, hanya menyebut bahwa topik tersebut sangat menarik tetapi tidak bisa dibahas lebih lanjut.
Pasar saham AS telah mengalami volatilitas tinggi karena kekhawatiran perlambatan ekonomi dan kebijakan Trump yang tidak terduga. Indeks S&P 500 hanya naik sekitar 1% sepanjang tahun ini. Buffett pernah menyampaikan kekhawatiran serupa pada tahun 2018 dan 2019, mengingatkan bahwa kebijakan tarif yang agresif dapat berdampak negatif bagi ekonomi global. Sikap defensif Buffett mencerminkan antisipasi terhadap ketidakpastian ekonomi dan persiapan untuk masa depan yang mungkin lebih menantang.