Mutasi Besar-Besaran Polri: Tujuh Jenderal Bintang Dua Bergeser Posisi

Apr 18, 2025 at 12:26 AM
Single Slide

Pada bulan April 2025, Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo mengumumkan serangkaian rotasi dan perubahan jabatan di tubuh institusi kepolisian. Dalam surat telegram yang dikeluarkan pada tanggal 13 April 2025, sebanyak 49 perwira tinggi dan menengah terlibat dalam mutasi ini. Salah satu sorotan utama adalah pergantian posisi tujuh jenderal polisi bintang dua. Pergerakan ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan profesionalisme dalam organisasi kepolisian nasional.

Dari daftar nama yang dimutasi, salah satu tokoh penting yang bergeser adalah Irjen Pol Akhmad Wiyagus. Ia dipromosikan dari posisi Kapolda Jawa Barat menjadi Asisten Staf Operasi Kapolri (Astamaops), menggantikan Komjen Imam Sugianto. Selain itu, ada juga Irjen Pol Aries Syarief Hidayat yang pindah sebagai Pati Sahli Kapolri dalam rangka persiapan pensiun. Rotasi ini mencakup berbagai bidang seperti operasi, pendidikan, hingga analisis kebijakan.

Irjen Pol Akhmad Wiyagus, lulusan Akademi Kepolisian tahun 1989, memiliki rekam jejak yang solid dengan pengalaman di berbagai wilayah strategis, termasuk Jabar, Gorontalo, dan Lampung. Promosi ini juga menandai peningkatan pangkatnya ke level Komjen Polisi atau jenderal bintang tiga.

Beralih ke Irjen Pol Aries Syarief Hidayat, ia telah menduduki posisi krusial dalam divisi reserse sepanjang karirnya. Sebagai Staf Ahli Sosial Budaya (Sahlisosbud) Kapolri, Aries kini memasuki tahap akhir layanan aktif dengan peran baru sebagai Pati Sahli Kapolri. Lahir di Bandung pada 28 Maret 1967, ia telah menempati berbagai posisi penting seperti Irbidjemen SDM Itwasum Polri dan Karofaskon Slog Polri.

Sementara itu, Irjen Pol Slamet Hadi Supraptoyo mengambil alih tanggung jawab baru sebagai Analis Kebijakan Utama Bidang Sespimti Lemdiklat Polri setelah sebelumnya menjabat sebagai Widyaiswara Kepolisian Utama TK I Sespim Lemdiklat Polri. Lulusan Akpol tahun 1990 ini juga telah berkontribusi signifikan dalam beberapa jabatan penting lainnya, seperti Wakapolda Bangka Belitung dan Wakapolda Jawa Timur.

Istilah "mutasi" dalam konteks ini tidak hanya melibatkan perubahan tempat kerja, tetapi juga memberikan kesempatan bagi para jenderal untuk belajar lebih banyak tentang struktur organisasi Polri secara menyeluruh. Dengan demikian, mereka dapat memberikan kontribusi maksimal dalam posisi baru masing-masing.

Rencana rotasi ini mencerminkan komitmen Polri untuk memastikan bahwa semua personel tetap produktif dan siap menghadapi tantangan masa depan. Melalui proses ini, diharapkan kepolisian dapat mempertahankan integritas serta profesionalisme dalam menjalankan tugas-tugasnya demi keamanan dan ketertiban masyarakat luas.