Lima Petinju Dunia yang Mengalami Nasib Sengsara di Balik Jeruji Besi

Apr 23, 2025 at 7:09 AM

Sejarah tinju tidak hanya dipenuhi dengan kisah-kisah gemilang di atas ring, tetapi juga menyimpan peristiwa kelam di luar dunia olahraga. Beberapa petinju legendaris pernah menghadapi masalah hukum serius, yang akhirnya membawa mereka ke penjara. Artikel ini akan menjelaskan lima petinju terkenal dunia yang harus menjalani hukuman penjara, termasuk tokoh kontroversial seperti Mike Tyson. Dari kasus pemerkosaan hingga pembunuhan, para atlet ini menunjukkan bahwa prestasi di dalam arena belum tentu mencerminkan tindakan mereka di luar ring.

Berawal dari salah satu petinju paling ikonik, mantan juara dunia kelas berat muda, seorang pria bernama Tyson pernah tersandung kasus serius pada awal 1990-an. Pada saat itu, ia dinyatakan bersalah atas tindak kekerasan seksual terhadap seorang wanita muda yang sedang berpartisipasi dalam kontes kecantikan. Meskipun hukuman awalnya cukup panjang, dia berhasil mendapatkan pembebasan bersyarat setelah menjalani sebagian dari masa tahanannya. Kejadian ini menjadi sorotan media dan memengaruhi karier serta reputasinya secara signifikan.

Petinju lain yang memiliki latar belakang kriminal adalah Hopkins. Sebelum meraih gelar juara dunia, ia menghabiskan beberapa tahun di balik jeruji besi karena kejahatan jalanan ketika masih remaja. Pengalaman tersebut tampaknya membentuk kepribadiannya, sehingga ia dapat bangkit sebagai salah satu petinju terdisiplin dalam sejarah tinju. Perjalanan hidupnya merupakan contoh transformasi dari seseorang yang pernah melakukan kesalahan besar menjadi figur inspiratif di bidang olahraga.

Sementara itu, Butler dikenal bukan karena pencapaian di atas ring, melainkan karena tragedi yang menimpanya. Ia didakwa atas pembunuhan sahabatnya, seorang pelatih tinju terkemuka, pada pertengahan 2000-an. Insiden ini mengakhiri karier tinjunya dan membuatnya menghadapi hukuman berat selama lebih dari dua dekade. Kasus ini menjadi perhatian luas karena melibatkan tokoh penting dalam komunitas tinju.

Carter adalah nama lain yang tak bisa dilupakan dalam sejarah tinju. Ia dihukum seumur hidup pada akhir 1960-an atas tuduhan pembunuhan tiga orang, meskipun banyak yang meragukan keadilan proses pengadilan tersebut. Setelah bertahun-tahun di penjara, ia akhirnya dibebaskan berkat putusan pengadilan federal yang menyatakan bahwa bukti-bukti yang digunakan tidak kuat. Kisah hidupnya kemudian diadaptasi ke layar lebar, memberikan publik gambaran tentang bagaimana sistem hukum bisa salah menilai seseorang.

Akhirnya, ada Etienne, seorang petinju yang juga menghadapi nasib buruk setelah sempat sukses di dunia tinju profesional. Namun, tindakan kriminalnya kembali menghantui, mengakibatkan hukuman yang sangat berat pada pertengahan 2000-an. Dia dikenai hukuman lebih dari satu abad tanpa hak untuk bebas bersyarat, menunjukkan betapa seriusnya tindakan yang dilakukan.

Kehidupan para petinju ini mengajarkan kita bahwa prestasi di atas ring tidak selalu mencerminkan moralitas atau perilaku di luar dunia olahraga. Mereka menunjukkan bahwa bahkan atlet hebat pun bisa terjerumus ke dalam masalah serius jika tidak hati-hati dalam menjalani hidup mereka.