Kelas Menengah Waspada Lagi, Jika Prabowo Jalankan Kebijakan Ini

Oct 2, 2024 at 2:20 PM

Mengalihkan Subsidi BBM ke BLT: Solusi Tepat untuk Memperbaiki Mekanisme Bantuan?

Rencana pemerintahan Prabowo Subianto untuk mengalihkan subsidi energi seperti Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bantuan Langsung Tunai (BLT) telah menjadi topik hangat di kalangan masyarakat. Langkah ini dinilai dapat mengurangi ketergantungan impor BBM dan memangkas anggaran subsidi secara signifikan. Namun, kebijakan ini juga menimbulkan kekhawatiran di kalangan kelas menengah, mengingat tidak semua penerima BLT dan pengguna BBM bersubsidi berasal dari kelompok masyarakat miskin.

Mengoptimalkan Penyaluran Bantuan untuk Semua Lapisan Masyarakat

Memperluas Cakupan BLT

Menurut Bhima Yudhistira, Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios), jika subsidi BBM benar-benar dialihkan ke BLT, cakupan bantuan harus diperluas agar tidak hanya menyasar masyarakat miskin, tetapi juga kelompok rentan miskin dan kelas menengah. Hal ini dikarenakan di Indonesia, jumlah kelompok ini mencapai 137,5 juta orang atau hampir 50% dari total populasi.Bhima menjelaskan bahwa BLT saat ini hanya menyasar ke orang miskin, sementara kelas menengah yang rentan juga dapat terkena dampak dari penghapusan subsidi BBM. Jika mereka tidak menerima BLT, maka masyarakat menengah harus membeli BBM dengan harga pasar yang lebih tinggi, yang dapat mempengaruhi daya beli mereka.

Mempertimbangkan Dampak pada Daya Beli Masyarakat

Bhima juga mengungkapkan kekhawatirannya terkait daya beli masyarakat. Ia menyatakan bahwa jika cakupan BLT tidak mencukupi sebagai kompensasi dari penghapusan subsidi BBM, daya beli masyarakat bisa melemah secara signifikan. Hal ini dapat berdampak pada konsumsi rumah tangga, yang diperkirakan dapat tumbuh di bawah 4% secara tahunan (year on year) pada tahun depan.Oleh karena itu, Bhima menekankan pentingnya memperhatikan fakta bahwa penerima BLT dan pengguna BBM bersubsidi tidak semuanya berasal dari kelompok masyarakat miskin. Kebijakan ini harus dirancang dengan cermat untuk memastikan bahwa semua lapisan masyarakat, termasuk kelas menengah, dapat terlindungi dari dampak negatif.

Mengurangi Ketergantungan Impor BBM

Di sisi lain, Bhima menilai rencana pemerintahan Prabowo Subianto untuk mengalihkan subsidi energi seperti BBM ke BLT cukup bagus. Langkah ini dinilai dapat mengurangi ketergantungan impor BBM dan memangkas anggaran subsidi secara signifikan.Bhima melihat bahwa kebijakan ini memiliki potensi untuk memperbaiki mekanisme penyaluran bantuan agar lebih tepat sasaran. Namun, ia juga menekankan perlunya memperhatikan dampak yang mungkin timbul, terutama bagi kelompok masyarakat menengah yang rentan.Dengan mempertimbangkan berbagai aspek ini, diharapkan pemerintah dapat merancang kebijakan yang seimbang dan dapat memberikan manfaat bagi seluruh lapisan masyarakat, baik miskin, rentan miskin, maupun kelas menengah.