Insiden kebakaran yang terjadi di gedung Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) di Jakarta Selatan mengejutkan semua pihak. Meskipun tidak ada korban jiwa, peristiwa ini memicu penyelidikan mendalam untuk mengetahui penyebab pastinya. Petugas pemadam kebakaran bergerak cepat dan berhasil mencegah api menyebar lebih luas. Keempat fakta utama mengungkap lokasi awal kebakaran, dugaan penyebabnya, serta langkah-langkah yang diambil oleh pihak berwenang.
Berita tentang kebakaran di gedung Kementerian ATR/BPN segera menarik perhatian publik. Petugas pemadam kebakaran dari Jakarta bertindak dengan cepat, memastikan bahwa api tidak menyebar ke area lain. Berkat tindakan cepat ini, tidak ada korban jiwa yang dilaporkan. Kepala Bagian Pemberitaan dan Hubungan Antar Lembaga menyatakan bahwa kebakaran terjadi di lantai satu ruang Biro Hubungan Masyarakat. Situasi tersebut ditangani dengan efektif, sehingga kerusakan dapat diminimalisir.
Pada Sabtu malam, petugas pemadam kebakaran bergerak sigap setelah menerima laporan tentang kebakaran. Mereka berhasil memadamkan api dalam waktu singkat. Fokus utama mereka adalah mencegah api menyebar ke bagian lain gedung. Koordinasi antara tim pemadam kebakaran dan keamanan internal kementerian sangat penting dalam situasi darurat ini. Kementerian juga menegaskan bahwa meski kebakaran terjadi, operasional kementerian tetap berjalan normal. Hal ini menunjukkan respons cepat dan efektif dari pihak berwenang dalam mengatasi situasi kritis.
Untuk mengetahui penyebab pasti kebakaran, pihak berwenang telah melakukan serangkaian investigasi. Polisi dan ahli forensik bekerja sama untuk memeriksa lokasi kejadian perkara secara detail. Menteri ATR/BPN Nusron Wahid menduga bahwa kebakaran disebabkan oleh korsleting listrik akibat komputer yang tidak dimatikan. Namun, penyelidikan masih berlangsung untuk memastikan hipotesis ini.
Tim Puslabfor Bareskrim Polri, Polda Metro Jaya, dan Polres Metro Jakarta Selatan telah melakukan olah TKP untuk mengumpulkan bukti-bukti yang relevan. Barang-barang yang diamankan akan diperiksa secara ilmiah di laboratorium forensik. Kapuslabfor Polri Brigjen Pol Sudjarwoko menyatakan bahwa penyebab kebakaran belum dapat dipastikan sampai hasil pemeriksaan selesai. Investigasi ini mencakup pengecekan sistem listrik, kondisi ruangan, dan aktivitas pegawai pada hari kejadian. Hasil akhir dari penyelidikan ini akan diumumkan kepada publik setelah analisis mendalam selesai dilakukan.