Analisis mendalam terhadap fenomena ini menunjukkan bahwa kebijakan ekonomi Presiden AS Donald Trump menjadi salah satu faktor utama yang mendorong investor asing untuk memilih investasi di Amerika Serikat. Selain itu, sentimen domestik Indonesia juga berperan penting dalam tren ini, terutama dengan proyeksi inflasi yang diperkirakan turun ke kisaran 0,5%, lebih rendah dari batas bawah target inflasi Bank Indonesia.
Dengan adanya pemangkasan bobot saham Indonesia oleh Morgan Stanley Capital International (MSCI), tekanan jual semakin meningkat. Efektif mulai 3 Maret 2025, MSCI mengurangi bobot Indonesia dari 2,2% menjadi 1,5%. Hal ini tidak hanya mempengaruhi indeks global, tetapi juga menurunkan peringkat saham Indonesia dari equal-weight (EW) menjadi underweight (UW).
Morgan Stanley mencatat bahwa return on equity (ROE) saham-saham Indonesia terus melemah akibat perlambatan ekonomi dan tekanan pada sektor siklikal. Rebalancing yang dilakukan MSCI semakin menggerus bobot saham Indonesia, sehingga investor perlu lebih selektif dalam memilih saham. Area support IHSG diperkirakan berada di Rp6.356, sementara resistensi ada di 6.456.
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menekankan pentingnya pemilihan saham yang selektif. Investor harus mencermati perkembangan makroekonomi dan kinerja emiten yang baru dirilis. Sentimen koreksi bursa global juga berdampak pada IHSG, ditambah lagi dengan aksi jual asing yang masif, membuat tekanan jual semakin kuat.
Analisis Alfred Nainggolan menunjukkan bahwa minimnya sentimen positif domestik, seperti pemberitaan mega korupsi dan downgrade, hingga laporan kinerja bank-bank besar yang rendah, ikut menekan IHSG. Kestabilan ekonomi dan politik Indonesia sedang terganggu, ditambah dengan kondisi eksternal yang berat, seperti kebijakan Trump, inflasi, dan The FED, membuat Rupiah sulit untuk tidak terdepresiasi.
Alfred menyarankan kepada investor jangka panjang untuk melihat momentum ini sebagai potensi membeli saham di harga murah. Rentang support IHSG berikutnya diprediksi berada di angka Rp6.260. Meskipun beberapa sentimen negatif masih menghantui, peluang ini dapat dimanfaatkan dengan bijak.