Penggerebekan mendadak yang dilakukan oleh Satuan Propam Polres Gowa mengungkap insiden tak terduga melibatkan seorang anggota polisi dari Polres Pangkep. Peristiwa ini berawal dari laporan istri korps tersebut, yang mencurigai suaminya tengah menjalin hubungan dengan perempuan lain di sebuah indekos wilayah Gowa, Sulawesi Selatan. Bripka AI tertangkap basah dalam situasi mencurigakan bersama EF (37), yang kemudian diperiksa lebih lanjut atas tuduhan pelanggaran etika dan hukum. Kejadian ini menarik perhatian luas karena melibatkan seorang personel kepolisian.
Insiden yang berlangsung pada Rabu malam tanggal 16 April 2025 ini menjadi sorotan publik setelah informasi pertama kali disampaikan oleh istri Bripka AI kepada pihak terkait. Saat lokasi indekos didatangi oleh tim penggerebekan, mereka menemukan Bripka AI sedang berada bersama EF di salah satu kamar kos. Dalam situasi yang cukup memperihatinkan, EF memberikan alasan bahwa ia hanya singgah untuk tujuan fisiologis sementara itu tidak sesuai dengan kondisi yang ditemukan.
Kapolres Gowa, AKBP Muhammad Aldy Sulaeman, menjelaskan kronologi tindakan tersebut dengan menyebutkan bahwa langkah penggerebekan ini diambil setelah adanya laporan resmi dari istri Bripka AI. Setelah prosedur awal dilakukan, Bripka AI langsung dibawa ke Markas Polres Gowa sebelum akhirnya diserahkan kepada Propam Polres Pangkep untuk penanganan lebih lanjut. Sementara itu, EF tetap menjalani proses penyelidikan lebih mendalam di Unit Reskrim Polres Gowa guna mengungkap detail tambahan.
Berkaitan dengan kejadian ini, isu tentang profesionalisme serta integritas anggota kepolisian semakin menjadi bahan diskusi penting di masyarakat. Tidak hanya soal pelanggaran aturan internal, namun juga dampak sosial yang ditimbulkan dari tindakan semacam ini. Pihak kepolisian berjanji akan menindaklanjuti kasus ini secara serius demi menjaga citra institusi dan memberikan rasa aman kepada masyarakat umum.
Kasus ini membuktikan bahwa transparansi dan tindakan tegas sangat diperlukan dalam menjaga standar moral dan etika di kalangan aparat penegak hukum. Langkah-langkah konkret seperti pengawasan internal yang lebih ketat serta pendekatan preventif diharapkan dapat mencegah kejadian serupa di masa depan. Melalui komitmen kolektif, diharapkan semua pihak dapat bekerja sama untuk menjaga kepercayaan publik terhadap institusi kepolisian.