Wait and See Data Pengangguran AS, Rupiah Dibuka Menguat!

Sep 6, 2024 at 2:07 AM

Rupiah Mencatat Penguatan Berkelanjutan di Tengah Perlambatan Ekonomi AS

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah kembali menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) seiring dengan penurunan indeks dolar AS (DXY) yang disebabkan oleh perlambatan pasar tenaga kerja AS. Penguatan rupiah ini menandai tren positif yang berlangsung sejak awal tahun.

Pemangkasan Suku Bunga The Fed yang Semakin Mungkin

Pelemahan Pasar Tenaga Kerja AS

Data Job Openings and Labor Turnover Summary (JOLTS) AS mencatat penurunan jumlah lowongan kerja pada Juli 2024 ke level terendah dalam 3,5 tahun, yakni hanya 7,673 juta, lebih rendah dari ekspektasi pasar. Penurunan penyerapan tenaga kerja ini menyebabkan rasio lowongan pekerjaan per pekerja yang tersedia menjadi kurang dari 1,1, hanya setengah dari rasio puncaknya di awal 2022 yang lebih dari 2:1. Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran mengenai kondisi ekonomi AS dan memberikan sinyal potensi penurunan suku bunga The Fed.

Penguatan Rupiah di Tengah Sentimen Pemangkasan Suku Bunga The Fed

Pelemahan pasar tenaga kerja AS turut berdampak pada penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Pelaku pasar semakin meyakini bahwa The Fed akan memangkas suku bunga pada bulan ini, seiring dengan rilis data pengangguran dan non-farm payrolls untuk Agustus yang akan dirilis hari ini. Jika data tersebut menunjukkan kinerja yang lebih buruk dari ekspektasi, maka harapan pemangkasan suku bunga The Fed akan semakin besar, mendorong penguatan nilai tukar rupiah.

Tren Positif Rupiah Sejak Awal Tahun

Pada pembukaan pagi ini, Jumat (6/9/2024), rupiah menguat 0,38% ke posisi 15.380/US$. Penguatan ini masih mempertahankan rupiah di posisi terkuat sejak awal tahun, didukung oleh sentimen depresiasi DXY yang berlangsung selama tiga hari berturut-turut. Tren positif ini menunjukkan bahwa mata uang Garuda mampu bertahan di tengah pergerakan pasar yang fluktuatif.

Prospek Lanjutan Penguatan Rupiah

Dengan semakin kuatnya sinyal pemangkasan suku bunga The Fed, prospek penguatan rupiah di masa mendatang terbuka lebar. Berbagai indikator ekonomi AS yang mulai memperlihatkan tanda-tanda perlambatan dapat semakin memperkuat ekspektasi pasar terhadap kebijakan moneter The Fed. Tentunya, hal ini akan menjadi sentimen positif bagi pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.