Bikin Sedih, Kinerja Unit Link Asuransi Ini Minus 44% di 3 Tahun
Aug 30, 2024 at 7:10 AM
Menyelami Dunia Unit Link: Potensi dan Tantangannya Bagi Investor
Dalam dunia keuangan yang semakin dinamis, produk unit link menawarkan kombinasi perlindungan dan investasi yang menarik bagi para investor. Namun, data terbaru mengungkapkan bahwa ada beberapa produk unit link yang mengalami kinerja buruk dalam tiga tahun terakhir. Artikel ini akan menyelami lebih dalam mengenai karakteristik unit link, kinerja produk-produk terpilih, serta hal-hal penting yang perlu diperhatikan oleh investor sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada produk ini.Investasi Terpadu, Keuntungan Menggiurkan
Memadukan Proteksi dan Investasi
Unit link merupakan produk asuransi yang menggabungkan dua komponen utama, yaitu perlindungan asuransi dan investasi. Berbeda dengan reksa dana, unit link memiliki proses top-up yang dilakukan saat pembayaran premi, serta fleksibilitas dalam pencairan dana, baik sebagian maupun keseluruhan. Namun, informasi mengenai harga unit link tidak tersedia setiap hari seperti nilai aktiva bersih (NAB) reksa dana, melainkan diperbarui oleh perusahaan asuransi penerbitnya.Berbagai Jenis Portofolio Investasi
Layaknya reksa dana, unit link juga terdiri dari berbagai jenis portofolio investasi, seperti saham, pendapatan tetap, campuran, dan pasar uang. Hal ini memberikan fleksibilitas bagi investor untuk menyesuaikan profil risiko dan preferensi investasi mereka.Keuntungan Bagi Investor
Bagi investor, unit link menawarkan keuntungan berupa perlindungan asuransi yang dapat memberikan rasa aman, serta potensi pertumbuhan investasi yang dapat meningkatkan nilai kekayaan dalam jangka panjang. Selain itu, unit link juga menawarkan kemudahan dalam proses top-up dan pencairan dana, menjadikannya sebagai pilihan yang menarik bagi investor.Tantangan Kinerja Produk Unit Link
Meskipun unit link menawarkan keuntungan yang menarik, data terbaru dari Edvisor.id menunjukkan bahwa ada beberapa produk unit link yang mengalami kinerja buruk dalam tiga tahun terakhir. Salah satu produk yang kinerjanya paling buruk adalah Manulife Dana Ekuitas China Dolar, yang mencatatkan penurunan hingga 44%. Selain itu, Manulife Dana Ekuitas Indonesia-China Dollar dan Manulife Dana Ekuitas Indonesia-India Dollar juga mencatat kinerja negatif masing-masing sebesar 29,8% dan 28,2%.Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Unit Link
Berdasarkan informasi dari fund fact sheet, kinerja buruk dari produk-produk unit link tersebut dapat dikaitkan dengan komposisi portofolio mereka yang didominasi oleh saham-saham perusahaan berbasis di China dan India. Dalam tiga tahun terakhir, kinerja Indeks Saham Hong Kong (Hang Seng/HSI) mencatat penurunan sebesar 29,9%, sementara Bursa Saham India (BSE SENSEX) justru tumbuh 46,3%.Produk Unit Link Terbaik dalam Tiga Tahun Terakhir
Di sisi lain, data Edvisor.id juga mengungkapkan bahwa produk unit link PT Asuransi Jiwa Manulife mendominasi posisi teratas dengan kinerja terbaik selama tiga tahun terakhir. Sementara itu, produk PT Prudential Life Assurance juga berhasil menempati posisi keempat dan keenam dalam daftar tersebut.Memahami Tujuan Investasi Unit Link
Meskipun unit link menawarkan potensi keuntungan investasi, investor perlu memahami bahwa tujuan utama membeli produk ini bukan untuk mengejar keuntungan semata, melainkan sebagai pelengkap untuk mengatasi kenaikan biaya asuransi. Oleh karena itu, investor harus bijak dalam memilih produk unit link yang sesuai dengan profil risiko dan tujuan keuangan mereka.Dengan memahami karakteristik, kinerja, dan tujuan investasi unit link, investor dapat membuat keputusan yang lebih informed dan mencapai tujuan keuangan mereka secara seimbang antara perlindungan dan potensi keuntungan investasi.