Ada Kabar Buruk dari Amerika Serikat, Dolar Naik ke Rp 15.450

Sep 9, 2024 at 8:41 AM

Rupiah Kembali Melemah, Dolar AS Menguat Setelah Rilis Data Tenaga Kerja AS

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali mengalami pelemahan pada akhir perdagangan Senin (09/09/2024), setelah rilis data tenaga kerja AS yang sedikit mengalami kenaikan pada Jumat (06/09/2024). Hal ini menyebabkan indeks dolar AS (DXY) menguat, semakin menekan nilai tukar rupiah.

Rupiah Tertekan Penguatan Dolar AS Pasca Rilis Data Tenaga Kerja AS

### Pergerakan Rupiah Dipengaruhi Kenaikan Indeks Dolar ASPergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada akhir perdagangan Senin (09/09/2024) tidak mengalami perubahan dari awal perdagangan hari ini, namun terdepresiasi 0,59% jika dibandingkan penutupan perdagangan sebelumnya. Hal ini dipicu oleh kenaikan indeks dolar AS (DXY) sebesar 0,27% ke titik 101,447.Kenaikan indeks dolar AS (DXY) terjadi selama dua hari berturut-turut, didorong oleh data ketenagakerjaan AS yang dirilis pada Jumat (6/9/2024). Meskipun pertumbuhan lapangan kerja AS di bulan Agustus tidak sesuai harapan, dengan penambahan 142.000 pekerjaan, namun masih di bawah proyeksi konsensus sebesar 161.000. Di sisi lain, tingkat pengangguran turun menjadi 4,2% dari sebelumnya 4,3%, sementara upah pekerja meningkat lebih tinggi dari perkiraan, tumbuh 0,7% secara bulanan dan 3,8% secara tahunan.### Pasar Memperkirakan Pemangkasan Suku Bunga The FedGabungan data inflasi dan pasar tenaga kerja AS ini akan semakin memperkuat ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh bank sentral AS (The Fed), yang akan diputuskan dalam pertemuan FOMC pada 18 September mendatang. Pasar masih memperkirakan bahwa The Fed akan memangkas suku bunga, dengan kemungkinan besar penurunan sebesar 25 basis poin (bps) lebih diprioritaskan daripada 50 bps.Penguatan DXY akibat ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed ini semakin menambah tekanan pada nilai tukar rupiah, yang ditutup pada posisi Rp15.450/US$ pada akhir perdagangan Senin (09/09/2024).### Rupiah Masih Berpotensi TertekanMeskipun sempat mengalami pelemahan, pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS masih berpotensi untuk terus tertekan dalam jangka pendek. Hal ini dikarenakan adanya ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed yang semakin kuat, serta penguatan indeks dolar AS yang masih berlanjut.Namun, para analis tetap optimis bahwa rupiah akan kembali menguat dalam jangka panjang, seiring dengan perbaikan fundamental ekonomi Indonesia dan kebijakan Bank Indonesia yang diharapkan dapat menjaga stabilitas nilai tukar. Selain itu, sentimen positif dari pasar global juga dapat menjadi katalis bagi penguatan rupiah di masa mendatang.