Pasar Keuangan RI Merosot Seiring Lonjakan Pengangguran AS
Pasar keuangan Indonesia mengalami penurunan yang signifikan pada perdagangan Senin (9/9/2024) sebagai respons terhadap data pasar tenaga kerja AS yang mengecewakan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona merah, namun masih bertahan di level psikologis 7.700. Investor asing juga mencatatkan aksi jual bersih untuk pertama kalinya setelah 10 pekan beruntun mengalami aliran dana masuk.Gejolak Pasar Keuangan RI Akibat Lonjakan Pengangguran AS
Pelemahan IHSG Seiring Aksi Jual Asing
Pasar saham Indonesia mengalami pelemahan pada perdagangan Senin (9/9/2024) setelah tiga hari sebelumnya menguat. IHSG ditutup melemah 0,25% ke posisi 7.702,74, meskipun masih bertahan di level psikologis 7.700. Nilai transaksi indeks mencapai sekitar Rp 10,74 triliun dengan melibatkan 18,61 miliar saham yang berpindah tangan sebanyak 1,1 juta kali. Sebanyak 236 saham menguat, 353 saham terkoreksi, dan 211 saham stagnan.Pelemahan IHSG terjadi di tengah investor asing yang mulai mencatatkan aksi jual bersih untuk pertama kalinya setelah terjadi aliran dana masuk selama 10 pekan beruntun. Investor asing melakukan penjualan bersih di pasar negosiasi dan tunai, meskipun secara keseluruhan pasar asing masih mencatatkan net buy Rp 251,6 miliar dan Rp 422,52 miliar di pasar reguler.Saham-Saham Unggulan Masih Menarik Minat Asing
Meskipun terjadi aksi jual bersih oleh investor asing, beberapa saham unggulan masih menarik minat mereka. Berdasarkan data RTI Business, terdapat 10 saham dengan net foreign buy terbesar pada perdagangan Senin (9/9/2024), di antaranya:1. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) – Rp158,6 miliar2. PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) – Rp96,3 miliar3. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) – Rp84,2 miliar4. PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) – Rp50,8 miliar5. PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) – Rp47,1 miliar6. PT United Tractors Tbk. (UNTR) – Rp41,9 miliar7. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP) – Rp34,3 miliar8. PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) – Rp25,6 miliar9. PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT) – Rp23,4 miliar10. PT Indosat Tbk. (ISAT) – Rp19,7 miliarSaham-saham di sektor perbankan, energi, dan tambang masih menjadi incaran investor asing, menunjukkan kepercayaan mereka terhadap prospek perusahaan-perusahaan tersebut.Pasar Keuangan RI Tertekan Lonjakan Pengangguran AS
Pelemahan pasar keuangan Indonesia, khususnya IHSG, terjadi sebagai respons terhadap data pasar tenaga kerja AS yang mengecewakan. Lonjakan angka pengangguran di AS telah memicu kekhawatiran investor global terhadap prospek ekonomi global, sehingga mendorong aksi jual di pasar saham Indonesia.Perlambatan ekonomi AS yang ditandai dengan lonjakan pengangguran dapat berdampak negatif terhadap kinerja perekonomian global, termasuk Indonesia. Hal ini dapat memicu kekhawatiran investor terhadap prospek pertumbuhan ekonomi dan kinerja perusahaan-perusahaan di dalam negeri.Meskipun demikian, pasar keuangan Indonesia masih menunjukkan ketahanan dengan mampu bertahan di level psikologis 7.700. Investor domestik juga tetap aktif dalam perdagangan, menjaga likuiditas pasar. Namun, situasi ini perlu terus dipantau, mengingat potensi dampak yang lebih luas dari perlambatan ekonomi global.