Perusahaan Retail Fotografi dan Videografi DOSS Resmi Melantai di Bursa Efek Indonesia
PT Global Sukses Digital Tbk. (DOSS), perusahaan retail terkemuka di bidang fotografi dan videografi, telah resmi mencatatkan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perusahaan ini melepas sebanyak-banyaknya 450 juta lembar saham atau 26,09% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dengan harga penawaran sebesar Rp135 per lembar.Memperkuat Ekosistem Fotografi dan Videografi di Indonesia
Debut Perdana di Bursa Efek Indonesia
Pada debut perdananya, saham DOSS terbang 34,81% atau 47 poin ke level Rp 182 per saham. Hal ini menunjukkan antusiasme pasar terhadap potensi pertumbuhan perusahaan ini di masa depan.Rencana Penggunaan Dana IPO
Sebanyak 27,4% dari hasil IPO akan digunakan untuk belanja modal, seperti sewa gerai dan pengembangan gerai baru, serta biaya ekspansi gerai lama di Ratu Plaza Mall. Sementara itu, sekitar 72,6% akan digunakan untuk modal kerja kegiatan usaha utama perseroan, operasional, dan beban usaha di Ratu Plaza Mall, serta pembukaan gerai baru di Banjarmasin, Semarang, Kendari, dan Medan.Prospek Industri Retail Kamera di Indonesia
Menurut Tahir Matulatan, CEO & Founder PT Global Sukses Digital Tbk., Indonesia merupakan salah satu pasar terbesar dan paling dinamis di Asia Tenggara, sehingga menawarkan potensi pertumbuhan yang signifikan bagi sektor retail. Dengan pertumbuhan PDB yang stabil dan demografi penduduk yang muda dan dinamis, Indonesia menjadi pasar yang menarik bagi perusahaan-perusahaan retail kamera.Potensi Pasar Fotografi dan Videografi di Indonesia
Potensi pasar fotografi dan videografi di Indonesia bernilai triliunan rupiah, tercermin dari kontribusi sektor ekonomi kreatif yang mencapai 82 juta dolar pada tahun 2023, atau setara dengan 8% dari Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Hal ini menunjukkan besarnya peluang bagi perusahaan seperti DOSS untuk terus berkembang dan memperkuat ekosistem fotografi dan videografi di Indonesia.Kinerja Keuangan DOSS
Laba bersih DOSS untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2023 naik 32,25% menjadi Rp 23,73 miliar, dibandingkan dengan laba sebesar Rp 17,94 miliar pada tahun sebelumnya. Kenaikan ini disebabkan oleh peningkatan laba sebelum pajak penghasilan sebesar Rp 6,10 miliar atau 27,84%.