IHSG Rebound, 5 Saham Big Cap Ini Jadi Penyelamatnya

Sep 4, 2024 at 6:25 AM

IHSG Kembali Mencatatkan Kinerja Positif di Tengah Sentimen Global yang Kurang Menggembirakan

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil memulihkan kerugiannya pada akhir perdagangan sesi I hari ini, Rabu (4/9/2024). Meskipun sempat merosot nyaris 1% di awal sesi, IHSG berhasil berbalik menguat dan kembali menyentuh level psikologis 7.600. Hal ini didorong oleh penguatan beberapa sektor utama seperti konsumer non-primer, infrastruktur, kesehatan, dan properti.

Memaksimalkan Potensi Pemulihan di Tengah Sentimen Global yang Kurang Menggembirakan

Pemulihan yang Menjanjikan di Akhir Sesi Perdagangan

Pada akhir perdagangan sesi I hari ini, IHSG berhasil menguat 0,48% ke posisi 7.653,07. Setelah sempat tergelincir ke level 7.500-an di awal sesi, IHSG akhirnya mampu membalikan arah dan kembali menyentuh level psikologis 7.600. Hal ini menunjukkan adanya optimisme di kalangan investor dalam memanfaatkan peluang yang muncul di sesi perdagangan pertama.Kenaikan IHSG didukung oleh beberapa sektor unggulan, seperti konsumer non-primer yang mencapai kenaikan 1,66%, infrastruktur sebesar 1,39%, kesehatan sebesar 1,03%, dan properti sebesar 1,01%. Saham-saham besar seperti BREN, BMRI, dan BBCA menjadi penopang utama penguatan IHSG pada sesi ini, turut memberikan kontribusi yang signifikan.

Sentimen Global yang Kurang Menggembirakan

Meski berhasil mencatat kinerja positif, pergerakan IHSG tak lepas dari tekanan sentimen global yang kurang menggembirakan. Bursa saham Wall Street di Amerika Serikat (AS) kompak ditutup anjlok pada perdagangan sebelumnya, dengan Indeks Dow Jones ambruk 1,51%, diikuti S&P 500 yang jatuh 2,12%, dan Nasdaq Composite yang merosot 3,26%.Investor di pasar global tampak was-was menyusul data aktivitas manufaktur AS yang masih berada dalam zona kontraksi selama lima bulan berturut-turut. Selain itu, para pelaku pasar juga tengah menunggu rilis data pasar tenaga kerja AS yang akan dirilis akhir pekan ini, yang diperkirakan akan memengaruhi langkah bank sentral AS (The Fed) dalam pemangkasan suku bunga.

Antisipasi Pertemuan The Fed yang Akan Datang

Pertemuan The Fed yang akan digelar pada akhir September menjadi sorotan utama para investor. Berdasarkan data FedWatch Tool milik CME Group, peluang penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin (bp) berada di angka 63%, sementara peluang untuk penurunan yang lebih besar sebesar 50 bp berada di angka 37%.Langkah The Fed dalam menanggapi data ekonomi AS yang kurang menggembirakan akan menjadi faktor penentu bagi pergerakan pasar saham global, termasuk IHSG. Apabila The Fed memutuskan untuk menurunkan suku bunga, hal ini dapat menjadi katalis positif bagi IHSG untuk mencatatkan kinerja yang lebih baik di bulan September.

Memanfaatkan Peluang di Tengah Sentimen September Effect

Tidak dapat dipungkiri bahwa bulan September secara historis memiliki kecenderungan negatif bagi pasar saham global, termasuk IHSG. Selama kurun waktu 2015-2023, IHSG hanya mampu mencatat kinerja positif dua kali, sementara tujuh kali sisanya mengalami pelemahan.Namun, apabila The Fed berhasil memberikan sinyal dovish dengan memangkas suku bunga, IHSG memiliki peluang untuk mencatat kinerja positif di tengah fenomena September Effect. Investor dapat memanfaatkan momentum ini untuk mengoptimalkan portofolio mereka dan memaksimalkan potensi keuntungan.Dalam menghadapi situasi yang menantang ini, para pelaku pasar perlu tetap waspada dan melakukan analisis mendalam sebelum mengambil keputusan investasi. Memahami dinamika pasar global dan mengantisipasi langkah-langkah bank sentral menjadi kunci dalam memetik peluang di tengah sentimen yang kurang menggembirakan.