OPEC+ Mau Tunda Kenaikan Produksi, Harga Minyak Rebound!

Sep 9, 2024 at 2:25 AM

Minyak Dunia Mulai Membaik, Sentimen OPEC+ Tunda Kenaikan Produksi Jadi Katalisnya

Harga minyak dunia yang sempat mencapai level terendah dalam 14 bulan terakhir kini mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan. Sentimen positif datang dari kemungkinan OPEC+ menunda kenaikan produksi minyak yang sebelumnya dijadwalkan pada bulan Oktober. Hal ini diharapkan dapat membantu menstabilkan harga minyak di tengah melemahnya permintaan global.

Prospek Pemulihan Harga Minyak Dunia Semakin Cerah

Harga Minyak Dunia Sempat Anjlok ke Level Terendah

Pada penutupan perdagangan Jumat (6/9/2024), harga minyak mentah WTI berjangka tercatat di level US$67,67 per barel. Ini merupakan penutupan perdagangan terendah harga minyak WTI sejak awal Juli 2023 atau dalam 14 bulan terakhir. Begitu juga dengan minyak mentah Brent yang jatuh ke level US$71,06 per barel, turun 2,24% dalam sehari dan meneruskan tren penurunan selama enam hari beruntun. Harga minyak jenis Brent pada pekan lalu mencapai level terendah sejak awal Mei 2023.Sepanjang pekan, harga minyak mentah dunia acuan Brent anjlok 9,82%, sedangkan WTI turun 7,99%. Penurunan harga minyak ini disebabkan oleh melemahnya permintaan global, terutama setelah data tenaga kerja AS yang mengecewakan semakin menambah tanda-tanda pelemahan ekonomi negeri Paman Sam. Selain itu, sejumlah data ekonomi yang masih lemah dari China, importir minyak terbesar di dunia, turut memicu pelemahan ekonomi global.

Sentimen Positif dari OPEC+

Namun, pada Senin pagi ini (9/9/2024), harga minyak acuan dunia mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan. Jenis WTI naik 1,43%, begitu pula jenis Brent menguat 1,39%. Harga minyak yang mulai rebound ini ditengarai oleh sikap OPEC+ yang kini sedang membahas penundaan kenaikan produksi minyak yang sebelumnya dijadwalkan pada bulan Oktober.Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya yang dipimpin oleh Rusia tersebut pada pekan lalu sempat mengatakan akan melanjutkan kenaikan produksi sebesar 180.000 barel per hari pada bulan Oktober, sebagai bagian dari rencana untuk secara bertahap menghentikan pemangkasan produksi terbaru mereka. Namun, kabar terbaru menyebutkan bahwa OPEC+ sedang mempertimbangkan untuk menunda kenaikan produksi tersebut.Penundaan kenaikan produksi oleh OPEC+ diharapkan dapat membantu menstabilkan harga minyak di tengah melemahnya permintaan global. Hal ini tentunya akan menjadi sentimen positif bagi pasar minyak dunia dan dapat mendorong pemulihan harga minyak dalam jangka pendek.

Prospek Pemulihan Harga Minyak Dunia

Dengan adanya sentimen positif dari OPEC+ terkait penundaan kenaikan produksi, prospek pemulihan harga minyak dunia semakin cerah. Meskipun masih terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi harga minyak, seperti perkembangan ekonomi global dan geopolitik, namun langkah OPEC+ diharapkan dapat menjadi katalis bagi pemulihan harga minyak dalam waktu dekat.Pemulihan harga minyak dunia tentunya akan memberikan angin segar bagi industri minyak dan gas global, yang selama ini menghadapi tekanan akibat melemahnya permintaan. Selain itu, stabilnya harga minyak juga akan berdampak positif bagi perekonomian negara-negara penghasil minyak, termasuk Indonesia.Oleh karena itu, pemantauan terhadap perkembangan harga minyak dunia dan langkah-langkah yang diambil oleh OPEC+ menjadi sangat penting untuk memahami prospek pemulihan industri minyak dan gas global dalam jangka pendek maupun menengah.