Cuma 4% di 9 Bulan, Reksa Dana Pasar Uang Kalah Sama Deposito Ini?
Sep 6, 2024 at 3:45 AM
Deposito Bank Digital atau Reksa Dana Pasar Uang: Manakah yang Lebih Menarik?
Dalam era digital saat ini, instrumen investasi terus berkembang, termasuk deposito bank digital dan reksa dana pasar uang. Kedua instrumen ini memiliki karakteristik yang berbeda dan memiliki daya tarik masing-masing bagi investor. Mana yang lebih menguntungkan? Berikut uraiannya.Tawarkan Hasil Investasi yang Menjanjikan
Berdasarkan data Edvisor.id per 5 September 2024, kinerja reksa dana pasar uang tertinggi secara year to date (YTD) mencapai 4,1%. Sementara itu, beberapa bank digital menawarkan bunga deposito yang cukup tinggi, sehingga memungkinkan hasil investasi yang lebih menarik dibandingkan reksa dana pasar uang.Juara Money Market Fund menjadi reksa dana pasar uang dengan kinerja tertinggi, diikuti oleh Insight Money dan Capital Money Market Fund. Ketiga reksa dana tersebut mencatatkan kinerja YTD berkisar 4%. Meskipun demikian, deposito bank digital tetap memiliki potensi untuk menghasilkan imbal hasil yang lebih besar.Bagi investor yang mencari stabilitas dan kepastian hasil investasi, deposito bank digital bisa menjadi pilihan yang menarik. Suku bunga deposito yang tinggi dapat memberikan keuntungan yang stabil setiap bulannya. Hal ini tentunya berbeda dengan reksa dana pasar uang yang memiliki fluktuasi harga unit penyertaan, sehingga imbal hasil yang diperoleh bisa berubah-ubah.Di sisi lain, reksa dana pasar uang memiliki keunggulan lain yang tidak dimiliki oleh deposito bank digital. Salah satunya adalah kemudahan untuk menambah modal investasi secara berkala. Investor reksa dana pasar uang dapat menambah porsi kepemilikannya kapan saja, berbeda dengan deposito yang hanya bisa ditambah saat jatuh tempo.Bebas Pajak Investasi
Salah satu keunggulan reksa dana pasar uang adalah bebas dari pajak atas imbal hasil investasi. Hal ini berbeda dengan deposito bank digital yang dikenakan pajak final sebesar 20% atas bunga yang diperoleh.Berdasarkan Undang-Undang Pajak Penghasilan, bagian laba atau sisa hasil usaha yang diterima atau diperoleh anggota dari koperasi, perseroan komanditer, persekutuan, perkumpulan, firma, dan kongsi, termasuk pemegang unit penyertaan kontrak investasi kolektif, dikecualikan dari objek pajak. Oleh karena itu, investor reksa dana pasar uang tidak perlu membayar pajak atas imbal hasil investasinya.Meskipun demikian, investor reksa dana tetap harus melaporkan aset investasi tersebut dalam Surat Pemberitahuan Pajak Tahunan (SPT). Hal ini dilakukan karena pajak transaksi maupun imbal hasil dari aset-aset underlying reksa dana dibebankan kepada manajer investasi.Fleksibilitas Investasi
Selain bebas pajak, reksa dana pasar uang juga memberikan fleksibilitas yang tidak dimiliki oleh deposito bank digital. Investor reksa dana pasar uang dapat menambah porsi kepemilikannya kapan saja, baik secara bulanan, mingguan, atau sesuai dengan kemampuan finansial mereka.Hal ini berbeda dengan deposito bank digital yang hanya bisa ditambah saat jatuh tempo. Meskipun beberapa deposito memiliki sistem automatic roll over (ARO), namun tetap memerlukan proses penarikan dan penambahan dana untuk memperpanjang investasi.Bagi investor yang ingin mengumpulkan dana secara rutin, baik bulanan atau mingguan, reksa dana pasar uang dapat menjadi solusi yang lebih fleksibel. Investor dapat menambah porsi investasinya kapan saja sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan finansialnya.Sementara itu, bagi investor yang mengharapkan imbal hasil tetap setiap bulan, deposito bank digital dapat menjadi pilihan yang lebih sesuai. Investor akan menerima bunga deposito secara rutin setiap bulan, tanpa perlu khawatir dengan fluktuasi harga unit penyertaan.Pada akhirnya, pemilihan antara deposito bank digital atau reksa dana pasar uang tergantung pada tujuan dan preferensi masing-masing investor. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan yang harus dipertimbangkan secara saksama sebelum mengambil keputusan investasi.