10 Tahun Jokowi di Sektor Perhubungan, Menhub Buka-Bukaan
Oct 2, 2024 at 1:40 PM
Dekade Pembangunan Infrastruktur Transportasi Jokowi: Memperkuat Konektivitas Nasional
Selama 10 tahun kepemimpinan Presiden Joko Widodo, Kementerian Perhubungan telah melakukan pembangunan dan rehabilitasi yang masif pada sektor transportasi di Indonesia. Upaya ini bertujuan untuk mengurangi kesenjangan antar wilayah dan meningkatkan mobilitas masyarakat di seluruh penjuru negeri.Mempersatukan Nusantara Melalui Pembangunan Infrastruktur Transportasi
Membangun 521 Infrastruktur Fisik Transportasi
Dalam satu dekade terakhir, Kementerian Perhubungan telah membangun dan merehabilitasi atau merevitalisasi sebanyak 521 infrastruktur fisik sektor transportasi. Pembangunan ini mencakup 157 sektor transportasi darat, 193 sektor transportasi laut, 91 sektor transportasi udara, dan 80 sektor perkeretaapian. Sebagian besar dari proyek-proyek ini merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN), seperti Bandara Nabire Baru, Kereta Cepat Jakarta-Bandung, dan Pelabuhan Patimban. Upaya ini bertujuan untuk memperkuat konektivitas antar wilayah dan meningkatkan mobilitas masyarakat di seluruh Indonesia.Mengembangkan Transportasi Berbasis Teknologi
Selain membangun infrastruktur fisik, Kementerian Perhubungan juga terus mengembangkan sistem transportasi berbasis teknologi. Beberapa contoh proyek inovatif yang telah dihadirkan adalah LRT Jabodebek dan ART (Autonomous Rapid Transit) IKN, yang merupakan kereta tanpa masinis, serta Kereta Cepat Jakarta-Bandung (Whoosh). Inovasi-inovasi ini tidak hanya meningkatkan efisiensi dan kenyamanan, tetapi juga menjawab tantangan mobilitas di era digital.Meningkatkan Pelayanan Melalui Penyederhanaan Regulasi dan Digitalisasi
Selain pembangunan infrastruktur, Kementerian Perhubungan juga terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan bagi masyarakat. Upaya ini dilakukan melalui penyederhanaan regulasi, kemudahan perizinan, tata kelola pemerintahan yang baik, serta inovasi dan digitalisasi pelayanan. Langkah-langkah ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi, transparansi, dan aksesibilitas bagi pengguna jasa transportasi.Memperkuat Konektivitas di Daerah Tertinggal, Terpencil, Terluar, dan Perbatasan
Untuk mendukung konektivitas di daerah-daerah tertinggal, terpencil, terluar, dan perbatasan (3TP), Kementerian Perhubungan menghadirkan layanan perintis melalui program jembatan udara, tol laut, bus dan kereta perintis. Rute jembatan udara yang dimulai sejak 2017 telah berhasil menurunkan harga barang sebesar 30% - 70%. Sementara itu, pada sektor perkeretaapian, telah hadir 10 rute kereta perintis yang memudahkan aksesibilitas ke pusat-pusat kota besar. Pada sektor transportasi darat, telah tersedia 322 trayek perintis, dengan rata-rata pertumbuhan trayek 1,48% sejak 2014 hingga 2024. Pada sektor laut, sebanyak 39 trayek tol laut telah menghubungkan titik-titik di barat dan timur Indonesia.Mendorong Pendanaan Kreatif Melalui Skema KPBU
Dalam upaya mempercepat pembangunan sarana dan prasarana transportasi, Kementerian Perhubungan juga mendorong pendanaan kreatif non-APBN melalui skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Beberapa proyek yang telah berhasil dilakukan melalui skema ini antara lain pembangunan Proving Ground Bekasi, Pelabuhan Patimban, dan Bandar Udara Dhoho Kediri. Pendanaan kreatif ini menjadi solusi di tengah keterbatasan APBN, sehingga pembangunan infrastruktur transportasi dapat terus berlanjut.Dengan berbagai upaya yang telah dilakukan selama satu dekade terakhir, Kementerian Perhubungan berharap pembangunan infrastruktur transportasi dapat terus berkelanjutan pada masa pemerintahan selanjutnya. Hal ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang semakin besar bagi masyarakat Indonesia dalam mewujudkan konektivitas nasional yang kuat dan merata.