OPEC+ Gagal Kontrol Produksi, Harga Minyak Dunia Ambruk Nyaris 5%

Sep 4, 2024 at 3:00 AM

Minyak Mentah Dunia Terguncang: Perang Produksi OPEC+ dan Gejolak di Libya

Pasar minyak mentah dunia kembali bergejolak, dengan harga minyak yang jatuh tajam di awal perdagangan minggu ini. Penyebabnya adalah keputusan OPEC+ untuk meningkatkan produksi minyak dan kabar terbaru dari Libya yang mengarah pada penyelesaian konflik internal di negara itu. Namun, situasi ekonomi global yang tidak menentu, terutama di China, menimbulkan keraguan tentang kemampuan permintaan minyak untuk menyerap kenaikan pasokan.

Teken Perang Produksi, Harga Minyak Mentah Dunia Anjlok

Peningkatan Produksi OPEC+

Pada rapat terakhirnya, OPEC+ mempertahankan keputusannya untuk meningkatkan produksi minyak mulai Oktober 2024. Perjanjian OPEC+ mengatur peningkatan produksi bertahap sebesar 180.000 barel per hari setiap bulan, hingga September 2025. Keputusan ini diambil meskipun harga minyak di pasar dunia sedang turun. Langkah ini diambil untuk menstabilkan pasar, dengan mencabut pemotongan produksi sukarela yang dilakukan oleh beberapa anggota kelompok tersebut. Namun, situasi ekonomi global yang tidak menentu, terutama di China, menimbulkan keraguan tentang kemampuan permintaan minyak untuk menyerap peningkatan produksi yang dilakukan oleh OPEC+.

Gejolak di Libya Mereda

Di sisi lain, harga minyak anjlok setelah kabar terbaru dari Libya. Aksi jual besar-besaran terjadi setelah adanya potensi penyelesaian pertikaian di Libya yang telah menyebabkan penghentian produksi dan ekspor minyak mentah negara tersebut. Badan legislatif Libya dilaporkan telah sepakat untuk menunjuk gubernur bank sentral baru dalam waktu 30 hari, setelah diskusi yang didukung oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Pengumuman ini meningkatkan harapan untuk mengakhiri kebuntuan politik yang telah sangat mengganggu ekspor minyak Libya.

Dampak Pertikaian di Libya

Dampak dari perselisihan di Libya terhadap produksi minyak negara itu sangat signifikan. National Oil Corporation (NOC) melaporkan bahwa total produksi minyak turun drastis menjadi hanya sekitar 591.000 barel per hari (bph) pada tanggal 28 Agustus, turun dari hampir 959.000 bph dua hari sebelumnya. Ini menandakan penurunan yang signifikan dari sekitar 1,28 juta bph pada tanggal 20 Juli, yang menunjukkan beratnya pemotongan produksi yang terjadi.

Dampak Ekonomi Global

Situasi ekonomi global, terutama di China, juga menjadi faktor yang mempengaruhi pasar minyak dunia saat ini. Prospek pertumbuhan ekonomi China yang tidak pasti menimbulkan keraguan tentang kemampuan permintaan minyak untuk menyerap peningkatan produksi minyak yang dilakukan oleh OPEC+. Hal ini menjadi pertimbangan penting bagi pelaku pasar dalam menilai arah harga minyak mentah di masa depan.Secara keseluruhan, gejolak di pasar minyak mentah dunia saat ini merupakan hasil dari kombinasi faktor-faktor seperti keputusan OPEC+ untuk meningkatkan produksi, perkembangan terbaru di Libya, serta kondisi ekonomi global yang penuh ketidakpastian. Dinamika ini akan terus menjadi perhatian bagi para pengamat dan pelaku pasar dalam waktu dekat.