Kredit Moncer, OJK Bantah Isi Kantong Warga Kelas Menengah RI Seret

Sep 6, 2024 at 9:50 AM

Mengurai Benang Kusut Deflasi: Peluang yang Tersembunyi di Baliknya

Indonesia kembali mengalami deflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Agustus 2024. Meski terlihat mengkhawatirkan, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar menegaskan bahwa fenomena ini tidak bisa diartikan negatif secara langsung. Benarkah deflasi hanya membawa kabar buruk? Mari kita telisik lebih dalam untuk menemukan peluang yang tersembunyi di balik angka-angka tersebut.

Menjaga Optimisme di Tengah Gejolak Ekonomi

Deflasi: Sekadar Angka atau Indikator Penting?

Deflasi, yang terjadi selama empat bulan berturut-turut, merupakan fenomena yang perlu dicermati secara seksama. Angka deflasi yang tercatat pada Mei, Juni, Juli, dan Agustus 2024 memang menjadi perhatian utama. Namun, Mahendra Siregar menegaskan bahwa angka-angka ini tidak dapat ditafsirkan secara sempit. Lebih lanjut, ia menekankan bahwa meski terjadi deflasi, inflasi inti justru tercatat naik 1,95% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Ini menunjukkan bahwa permintaan di dalam negeri tetap mengalami peningkatan.

Pertumbuhan Kredit Perbankan: Indikator Kebangkitan Ekonomi

Selain tren inflasi inti, data pertumbuhan kredit perbankan juga menjadi bukti nyata akan kuatnya aktivitas ekonomi dalam negeri. Angka yang mencapai 12,4% ini menunjukkan bahwa sektor konsumsi dan investasi terus bergairah. Hal ini tentu menjadi signal positif, karena aktivitas perekonomian yang bersumber dari dalam negeri terus tumbuh, termasuk di kalangan kelas menengah.

Kontribusi Sektor Jasa Keuangan: Fondasi yang Kokoh

Lebih lanjut, Mahendra Siregar menekankan bahwa pada kuartal II-2024, sektor jasa keuangan turut memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian nasional. Ini mengindikasikan bahwa fundamental ekonomi Indonesia tetap kuat, meski terjadi fluktuasi dalam indikator tertentu.

Antisipasi dan Pengawasan Berkelanjutan

Meskipun angka-angka menunjukkan masih terdapat optimisme, Mahendra Siregar menegaskan bahwa OJK akan terus memantau situasi. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan dampak yang kurang baik, khususnya yang dapat menekan daya beli masyarakat. Kebijakan dan langkah-langkah antisipatif akan terus diambil untuk menjaga stabilitas perekonomian.Dengan demikian, deflasi yang terjadi di Indonesia bukanlah semata-mata kabar buruk. Di balik angka-angka tersebut, terdapat indikator-indikator positif yang menunjukkan bahwa aktivitas ekonomi dalam negeri tetap bergairah. Optimisme, pengawasan, dan kebijakan yang tepat akan menjadi kunci untuk menavigasi gejolak ekonomi saat ini dan meraih peluang di masa mendatang.