Video: Era Suku Bunga Rendah Datang, Sektor Properti Siap Terbang

Oct 2, 2024 at 12:17 PM

Prospek Cerah Sektor Properti dengan Penurunan Suku Bunga

Sektor properti diprediksi akan mendapatkan angin segar seiring dengan penurunan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia. Hal ini akan membuat biaya pinjaman menjadi lebih murah dan mempengaruhi harga properti secara keseluruhan. Namun, apakah penurunan suku bunga ini akan benar-benar berdampak positif bagi pasar properti? Apa saja jenis properti yang dinilai menarik bagi masyarakat saat ini?

Peluang Emas bagi Sektor Properti

Suku Bunga Rendah, Biaya Pinjaman Lebih Terjangkau

Penurunan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia merupakan kabar baik bagi sektor properti. Menurut Ferry Salanto, Head of Research Department Colliers, suku bunga yang lebih rendah akan membuat biaya pinjaman menjadi lebih murah. Hal ini akan berdampak positif pada harga properti secara keseluruhan, membuat kepemilikan rumah semakin terjangkau bagi masyarakat.Ignesjz Kemalawarta, Wakil Ketua Komite Tetap Perumahan Kadin Indonesia, menyatakan bahwa era suku bunga tinggi sudah berakhir. Oleh karena itu, Bank seharusnya menurunkan bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR) agar dapat mendorong pertumbuhan pasar properti.

Peningkatan Daya Beli Masyarakat

Dengan biaya pinjaman yang lebih terjangkau, daya beli masyarakat terhadap properti diperkirakan akan meningkat. Hal ini akan mendorong pertumbuhan sektor properti, terutama pada segmen rumah tapak dan apartemen.Selain itu, penurunan suku bunga juga dapat menarik minat investor untuk berinvestasi di sektor properti. Mereka akan melihat peluang yang lebih menarik untuk mendapatkan imbal hasil yang lebih tinggi dibandingkan dengan instrumen investasi lainnya.

Peluang Bagi Pengembang

Penurunan suku bunga acuan juga memberikan peluang bagi para pengembang properti untuk meningkatkan aktivitas pembangunan. Dengan biaya pinjaman yang lebih rendah, pengembang dapat menekan biaya produksi dan menawarkan harga yang lebih terjangkau bagi konsumen.Hal ini dapat mendorong pengembang untuk meluncurkan proyek-proyek baru, baik di segmen rumah tapak, apartemen, maupun properti komersial. Dengan demikian, pasokan properti di pasar dapat meningkat, memberikan lebih banyak pilihan bagi konsumen.

Peluang Bagi Konsumen

Bagi konsumen, penurunan suku bunga acuan dapat menjadi peluang untuk memiliki rumah atau properti yang lebih terjangkau. Dengan biaya pinjaman yang lebih rendah, cicilan KPR akan menjadi lebih ringan, sehingga konsumen dapat memiliki properti yang sesuai dengan kemampuan keuangan mereka.Selain itu, konsumen juga dapat memanfaatkan momentum ini untuk melakukan refinancing atau pembiayaan ulang atas properti yang telah dimiliki. Hal ini dapat membantu konsumen untuk mendapatkan cicilan yang lebih rendah dan meningkatkan daya beli mereka di masa depan.

Jenis Properti yang Menarik Bagi Masyarakat

Dengan penurunan suku bunga, jenis properti yang dinilai menarik bagi masyarakat saat ini adalah rumah tapak dan apartemen. Kedua jenis properti ini dianggap lebih terjangkau dan sesuai dengan kebutuhan konsumen.Rumah tapak, terutama di kawasan pinggiran kota, menjadi pilihan yang menarik bagi masyarakat kelas menengah. Harga yang lebih terjangkau dan ukuran yang lebih luas menjadi daya tarik utama bagi konsumen.Sementara itu, apartemen juga menjadi pilihan yang menarik, terutama bagi konsumen yang tinggal di kota-kota besar. Apartemen dianggap lebih praktis dan sesuai dengan gaya hidup urban. Selain itu, harga yang lebih terjangkau juga menjadi faktor pendorong minat konsumen terhadap apartemen.Meskipun demikian, jenis properti lainnya, seperti ruko dan properti komersial, juga tetap menjadi pilihan bagi konsumen yang membutuhkan ruang usaha atau investasi. Namun, segmen ini cenderung lebih sensitif terhadap kondisi ekonomi secara keseluruhan.