Pipa Gas Transmisi Cisem 1 Semarakkan Industri di Jawa Tengah
Proyek Pipa Gas Transmisi Cisem 1 yang dikelola oleh PT Pertamina Gas (Pertagas) telah menyalurkan gas ke berbagai konsumen di kawasan industri di Jawa Tengah. Selain untuk kebutuhan industri, gas dari pipa ini juga dialirkan untuk program Jaringan Gas Rumah Tangga (Jargas) di wilayah Semarang.Memacu Pertumbuhan Industri dan Kesejahteraan Masyarakat di Jawa Tengah
Menyalurkan Gas untuk Kawasan Industri
Direktur Utama Pertagas, Gamal Imam Santoso, mengungkapkan bahwa saat ini Pertagas sebagai operator dari proyek pipa gas Cisem 1 dengan nilai kontrak Rp 1,17 triliun yang membentang sepanjang 62 kilometer. Pipa ini menyalurkan gas ke dua kawasan industri, yaitu Kawasan Industri Kendal (KIK) dan Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) di Jawa Tengah.Gamal menjelaskan, PT PGN Tbk (PGAS) sebagai anak usaha Pertagas telah menjual gas ke dua kawasan industri tersebut. Saat ini, penyaluran gas ke Kawasan Industri Kendal mencapai 0,7 MMSCFD, sedangkan ke Kawasan Industri Batang mencapai 0,97 MMSCFD.Dengan adanya pasokan gas dari Pipa Cisem 1, diharapkan dapat mendorong pertumbuhan industri di Jawa Tengah. Kementerian ESDM sebelumnya menyebut, proyeksi potensi industri yang dapat menggunakan gas dari Pipa Cisem-1 di Kendal dan Batang dapat sekitar 40 industri.Menyalurkan Gas untuk Jaringan Gas Rumah Tangga (Jargas)
Selain untuk kebutuhan industri, Gamal juga menyebutkan bahwa gas dari Pipa Cisem 1 juga dialirkan untuk proyek Jaringan Gas untuk rumah tangga (Jargas) yang sudah tersedia di wilayah Wijayakusuma, Semarang.Gamal menambahkan, Jargas ini akan terus diperluas dengan pengembangan dari pemerintah. Terdapat beberapa titik-titik tertentu yang dapat digunakan oleh pemerintah untuk menyalurkan Jargas di masing-masing wilayah, termasuk di Batang, Kendal, dan beberapa kabupaten lainnya.Bila proyek Pipa Cisem tuntas sepenuhnya, termasuk Tahap 2, maka ke depannya ada potensi penyaluran gas untuk jaringan gas kota (Jargas) minimal 5 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) atau setara untuk pengaliran 300.000 sambungan rumah tangga.Manfaat Ekonomi dan Lingkungan
Selain memberi keuntungan untuk industri, Pipa Cisem juga akan memberikan nilai tambah bagi masyarakat melalui gas untuk rumah tangga. Kementerian ESDM memperkirakan, bila proyek Pipa Cisem terealisasi, ini bisa mengurangi subsidi LPG Rp 0,21 triliun per tahun dan menghemat devisa dari impor LPG sebesar Rp 0,33 triliun per tahun.Selain itu, pendapatan hulu migas akan bertambah Rp 0,44 triliun per tahun, dan PNBP iuran BPH Migas sebesar Rp 0,006 triliun per tahun. Hal ini menunjukkan bahwa proyek Pipa Cisem tidak hanya berdampak pada pertumbuhan industri, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi dan lingkungan yang signifikan bagi Indonesia.