Ekonomi Indonesia menunjukkan tanda-tanda pemulihan yang cepat pasca pandemi, berkat strategi investasi yang terencana dan dukungan teknologi digital. Menurut ahli ekonomi senior Paul Romer, Indonesia memiliki potensi untuk mencapai pertumbuhan ekonomi hingga 8%. Romer menekankan pentingnya perencanaan investasi yang matang dan kebijakan mendalam untuk mendorong sektor-sektor kunci seperti UMKM. Dia mengambil contoh pengembangan Manhattan di New York City sebagai bukti bahwa perencanaan yang baik dapat menciptakan pusat bisnis yang efisien dan ramah lingkungan.

Kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta, termasuk bank-bank seperti BRI, memainkan peran penting dalam percepatan pertumbuhan ekonomi. BRI telah menunjukkan komitmennya dengan mengadakan UMKM EXPO(RT) 2025, acara yang menarik lebih dari 63 ribu pengunjung dan mencatat transaksi hingga Rp 38,9 miliar. Acara ini juga berhasil menghasilkan kontrak ekspor senilai sekitar Rp1,5 triliun. Direktur Utama BRI, Sunarso, menegaskan bahwa inisiatif ini bertujuan untuk membantu UMKM naik kelas dan menembus pasar global. Penggunaan teknologi digital, termasuk AI, ditekankan sebagai alat penting untuk meningkatkan kualitas dan produksi lokal.

BRI UMKM EXPO(RT) 2025 bukan hanya tentang peningkatan penjualan UMKM, tetapi juga merupakan langkah maju dalam pemberdayaan finansial masyarakat dan peningkatan literasi keuangan. Kolaborasi dengan Kementerian Perdagangan RI untuk menyelenggarakan sesi business matching secara rutin dua kali dalam sebulan menunjukkan komitmen jangka panjang BRI dalam membuka peluang perdagangan bagi UMKM. Dengan semakin banyaknya pelaku usaha yang terlibat dalam sesi business meeting, UMKM Indonesia memiliki kesempatan besar untuk menembus pasar internasional. Langkah-langkah ini tidak hanya mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, tetapi juga mencerminkan semangat kolaboratif dan inovatif yang diperlukan untuk masa depan yang cerah.