Pertemuan Penting PGAS: Dividen dan Susunan Pengurus Baru

May 6, 2025 at 12:50 PM

Dalam agenda penting bulan ini, PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS) akan mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST). Acara yang berlangsung di Auditorium Graha PGAS ini akan membahas sejumlah isu strategis, termasuk alokasi laba bersih perusahaan serta pembagian dividen untuk tahun buku 2024. Selain itu, rapat juga akan menyoroti struktur pengelolaan baru dalam susunan direksi perusahaan.

Perusahaan ini mencatatkan kenaikan signifikan pada laba bersihnya sebesar 22,05% dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini memperkuat ekspektasi bahwa dividen tahun ini akan lebih tinggi dibandingkan dengan tahun lalu. Selain itu, rencana efisiensi BUMN, seperti pengurangan jumlah komisaris, juga menjadi salah satu topik yang akan dibahas.

Alokasi Laba Bersih dan Pembagian Dividen

Rapat ini memberikan kesempatan bagi pemegang saham untuk mendiskusikan penggunaan laba bersih perusahaan. Salah satu fokus utama adalah bagaimana keuntungan tersebut akan didistribusikan kepada para pemegang saham melalui pembagian dividen. Dengan kinerja positif selama tahun lalu, harapan terhadap peningkatan dividen meningkat.

Sebagai informasi tambahan, PGAS telah mencatat laba bersih sebesar US$ 349,66 juta atau setara Rp 5,63 triliun pada tahun 2024. Angka ini naik secara signifikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang hanya mencapai US$ 293,02 juta. Dengan demikian, pembagian dividen tahun buku 2024 diperkirakan akan melebihi angka US$ 222,43 juta yang telah dibayarkan pada tahun sebelumnya. Ini menjadi indikator kuat tentang pertumbuhan finansial PGAS dan komitmennya terhadap pemegang saham.

Susunan Pengurus Baru dan Agenda Strategis Lainnya

Berbeda dari pembahasan soal dividen, RUPST juga akan menyoroti struktur pengelolaan perusahaan. Para investor sangat mengantisipasi hasil diskusi terkait pengangkatan pengurus baru, sebagai langkah strategis untuk memastikan arah operasional perusahaan tetap solid.

Tak hanya itu, ada enam mata acara lain yang akan dibahas dalam rapat ini, antara lain pengesahan laporan keuangan, persetujuan laporan tahunan, penetapan honorarium kantor akuntan publik, serta persetujuan tugas khusus untuk perusahaan. Kementerian BUMN sendiri telah menyatakan bahwa efisiensi akan menjadi prioritas utama, termasuk pengurangan perjalanan dinas dan jumlah komisaris. Langkah ini diharapkan dapat memberikan dampak positif pada kinerja PGAS ke depannya, sekaligus menjaga transparansi dan akuntabilitas perusahaan.