Perayaan Jumat Agung di Gereja Katedral Jakarta: Tiga Sesi Ibadah

Apr 18, 2025 at 8:37 AM

Pada hari Jumat, 18 April 2025, Gereja Katedral Jakarta menyelenggarakan perayaan Jumat Agung dalam tiga sesi yang berbeda. Acara ini dirancang untuk memungkinkan lebih banyak jemaat menghadiri ibadah secara fisik atau melalui siaran langsung. Para imam terlibat dalam setiap sesi, dengan pendekatan hybrid pada salah satu bagian acara tersebut. Bagi mereka yang belum melakukan pendaftaran daring, tetap diberikan akses ke lokasi alternatif seperti Plaza Maria dan tenda depan gereja.

Dalam rangka merayakan hari penting dalam kalender agama Katolik, Gereja Katedral Jakarta telah menyiapkan jadwal khusus untuk Jumat Agung. Pada pukul 12.00 WIB, sesi pertama dipimpin oleh dua imam, yakni Romo Edy Mulyono S.Y dan Romo Maharsono S.Y. Sesi ini menjadi momen bagi para umat untuk bersama-sama merenung dan memperbarui komitmen spiritual mereka.

Sesi kedua, yang diadakan pada pukul 15.00 WIB, memiliki karakteristik unik karena dilaksanakan secara hybrid. Ini berarti bahwa peserta tidak hanya hadir secara langsung, tetapi juga dapat bergabung melalui platform digital. Pemimpin ibadah pada sesi ini adalah Romo Hani Rudi Hartoko S.Y, yang membawa suasana ibadah yang sarat makna kepada semua peserta, baik yang hadir maupun yang mengikuti dari rumah.

Rangkaian acara ditutup dengan sesi ketiga pada pukul 18.00 WIB. Dalam sesi penutup ini, umat dibimbing oleh Romo Diodatus S.Y dan Romo Andre M.S.Y. Sesuai dengan tradisi, sesi terakhir ini menawarkan kesempatan bagi umat untuk mencerminkan nilai-nilai kehidupan Yesus Kristus serta memperkuat hubungan mereka dengan Tuhan.

Bagi mereka yang sudah mendaftar secara daring, tempat ibadah disediakan di dalam gereja atau Grha Pemuda. Namun, bagi mereka yang datang tanpa registrasi sebelumnya, area lain seperti Plaza Maria dan tenda di depan gereja telah disiapkan sebagai lokasi alternatif. Hal ini memastikan bahwa semua orang yang ingin berpartisipasi bisa mendapatkan pengalaman rohani yang sama meskipun kondisi logistik berbeda-beda.

Gereja Katedral Jakarta berhasil mengatur acara Jumat Agung dengan cara yang inklusif dan adaptif. Melalui pendekatan hybrid dan penyediaan berbagai lokasi untuk ibadah, gereja berhasil menciptakan ruang bagi seluruh umat untuk merasakan kedamaian dan kebersamaan spiritual di tengah perayaan tahunan ini.