Dalam laporan keuangan kuartal pertama tahun 2025, PT XL Axiata Tbk. mencatatkan penurunan laba bersih sebesar 28,92% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Pendapatan perusahaan naik tipis, tetapi biaya operasional meningkat signifikan. Penurunan ini terjadi saat XL Axiata sedang dalam proses penggabungan dengan Smartfren untuk membentuk XLSMART.
Pada akhir Maret 2025, XL Axiata melaporkan laba bersih Rp384,56 miliar, turun dari Rp541,07 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Meskipun pendapatan utama dari layanan GSM mobile mengalami kenaikan, divisi managed service dan teknologi informasi menunjukkan penurunan drastis hingga 24,06%. Selain itu, beban operasional meningkat menjadi Rp7,24 triliun, sementara biaya keuangan juga naik menjadi Rp775,91 miliar.
Di tengah kondisi tersebut, XL Axiata resmi melaksanakan merger dengan Smartfren pada 16 April 2025. Langkah strategis ini menciptakan entitas baru bernama XLSMART dengan total pelanggan mencapai 94,5 juta. Perusahaan mempertahankan tiga merek populer, yakni XL, Axis, dan Smartfren, serta metode pembayaran pre-paid dan post-paid.
Merger ini menunjukkan upaya XL Axiata untuk tetap kompetitif di pasar telekomunikasi Indonesia yang semakin dinamis. Meskipun tantangan keuangan masih ada, langkah ini dapat membuka peluang baru bagi perusahaan dalam menyasar berbagai segmen pasar dengan lebih efektif. Dengan integrasi yang tepat, XLSMART berpotensi menghasilkan sinergi yang kuat untuk mendukung pertumbuhan masa depan.