Artis legendaris Krisdayanti memunculkan sorotan terhadap perdebatan panjang mengenai royalti musik di industri hiburan Tanah Air. Dalam pernyataannya, ia menyerukan kerja sama antara para pencipta lagu dan penyanyi untuk mencari solusi yang adil bagi semua pihak. Selain itu, KD juga menyoroti pentingnya melanjutkan semangat juang almarhum Titiek Puspa, yang dikenal sebagai tokoh sentral dalam memperjuangkan hak-hak seniman di Indonesia. Krisdayanti berharap agar kepergian sang legenda dapat menjadi inspirasi bagi seluruh pelaku industri untuk menciptakan sistem perlindungan yang lebih baik.
Pada kesempatan tersebut, Krisdayanti menyampaikan pandangan bahwa saat ini telah terjadi ketegangan signifikan di sektor musik, terutama terkait dengan pengelolaan royalti. Ia menekankan urgensi untuk membentuk aturan hukum yang jelas guna melindungi para musisi. “Kita harus memastikan bahwa ada payung hukum yang kuat untuk melindungi semua pihak yang terlibat,” ungkapnya di Jakarta Selatan pada Kamis, 17 April 2025.
Berkaca dari kontribusi besar Titiek Puspa, Krisdayanti mengajak generasi penerus untuk mewujudkan impian bersama tentang industri musik yang lebih adil. Menurutnya, sosok yang akrab disapa "Mami Titiek" ini adalah contoh nyata tentang konsistensi dalam memperjuangkan hak cipta dan keadilan ekonomi bagi para seniman. KD pun merasa beruntung pernah mendapat bimbingan serta kehangatan dari sang legenda.
Komitmen Krisdayanti untuk melanjutkan perjuangan ini tidak hanya sekadar wacana. Ia bertekad untuk aktif berpartisipasi dalam upaya peningkatan standar industri musik nasional. Fokus utamanya adalah menjamin keadilan royalti serta perlindungan hak cipta yang lebih tegas, sehingga para musisi bisa mendapatkan apresiasi layak atas karya mereka.
Dengan meningkatnya dorongan solidaritas ini, diharapkan masa depan industri musik Indonesia akan lebih cerah. Krisdayanti optimistis bahwa langkah-langkah konkret yang dilakukan oleh seluruh pihak akan membawa perubahan positif bagi para seniman, melanjutkan jejak besar yang ditinggalkan oleh Titiek Puspa.