Peningkatan Permintaan Emas di Masa Ramadan dan Lebaran

Mar 30, 2025 at 9:00 AM

Menjelang periode Ramadan dan Lebaran, terjadi lonjakan penjualan emas yang signifikan. Menurut laporan dari PT Hartadinata Abadi, peningkatan ini mencapai hingga 30%. Namun, tren pasar mengalami perubahan pada tahun 2025. Penurunan daya beli masyarakat memengaruhi sektor emas perhiasan, menyebabkan pelemahan dalam penjualan. Sebaliknya, permintaan akan emas batangan terus meningkat pesat, dengan kenaikan sebesar 90% hingga September 2024 dan diproyeksikan berlanjut ke depannya.

Tren Pergeseran Permintaan Emas

Masyarakat semakin beralih dari emas perhiasan ke investasi emas batangan. Faktor ekonomi dan perubahan preferensi konsumen menjadi penyebab utama tren ini. Dalam beberapa tahun terakhir, meskipun penjualan emas perhiasan melemah karena daya beli yang menurun, emas batangan tetap diminati sebagai alat pelindung nilai aset.

Pada awalnya, emas perhiasan mendominasi pasar lokal selama periode religius seperti Ramadan dan Lebaran. Namun, dinamika ekonomi global dan nasional mulai mempengaruhi perilaku konsumen. Selain itu, kesadaran tentang pentingnya investasi jangka panjang membuat banyak orang lebih tertarik pada emas batangan. Data menunjukkan bahwa pertumbuhan permintaan emas batangan telah mencapai 90% hingga akhir kuartal ketiga tahun lalu, dengan proyeksi positif untuk tahun-tahun mendatang. Fenomena ini mencerminkan bagaimana pergeseran tren pasar memengaruhi strategi bisnis perusahaan emas.

Dampak Ekonomi pada Industri Emas

Perubahan pola konsumsi emas tidak hanya memengaruhi produsen tetapi juga memberikan dampak luas pada perekonomian secara keseluruhan. Kenaikan permintaan emas batangan membuktikan adanya kecenderungan masyarakat untuk melindungi aset mereka dari volatilitas pasar. Hal ini juga menciptakan peluang baru bagi industri logam mulia.

Berbagai faktor eksternal, seperti inflasi dan ketidakpastian geopolitik, mempercepat pergeseran ini. Konsumen cenderung lebih hati-hati dalam pengeluaran mereka, sehingga prioritas pembelian bergeser dari barang-barang mewah seperti perhiasan ke produk investasi yang lebih stabil. Perusahaan seperti PT Hartadinata Abadi harus menyesuaikan strateginya untuk memenuhi kebutuhan pasar yang terus berubah. Dengan memahami pola konsumsi baru ini, perusahaan dapat fokus pada pengembangan produk-produk inovatif yang sesuai dengan kebutuhan investor modern.