Dalam laporan keuangan terbarunya, PT Indosat Tbk (ISAT) mengumumkan kenaikan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik perusahaan sebesar 1,31% secara tahunan. Meskipun demikian, total pendapatan perusahaan mengalami penurunan sebesar 1,86%, dengan bisnis seluler sebagai kontributor utama yang juga menunjukkan penurunan. Perusahaan berhasil menjaga profitabilitasnya melalui penghematan beban operasional.
Penurunan pendapatan terutama disebabkan oleh lesunya pendapatan data, telepon, dan SMS. Namun, ini sebagian tertutupi oleh pertumbuhan jasa nilai tambah dan interkoneksi. Selain itu, beban perusahaan turun signifikan, termasuk pengurangan beban karyawan hingga 15,9%. Aset dan liabilitas perusahaan juga mencatat perkembangan stabil pada periode tersebut.
Meskipun pendapatan inti mengalami tekanan, Indosat mampu mempertahankan performanya dengan menekan biaya operasional. Beban karyawan dan pemasaran menjadi fokus utama dalam strategi efisiensi perusahaan. Dengan langkah ini, perusahaan berhasil meminimalkan dampak negatif dari penurunan pendapatan.
Pengelolaan biaya secara cerdas menjadi salah satu faktor kunci kesuksesan Indosat dalam menjaga laba bersihnya. Beban karyawan yang turun hingga 15,9% memberikan kontribusi besar terhadap penghematan biaya secara keseluruhan. Selain itu, pengurangan beban pemasaran sebesar 19,9% juga membantu perusahaan memperkuat posisi finansialnya. Langkah-langkah ini menunjukkan komitmen manajemen untuk menjaga stabilitas perusahaan meskipun beroperasi di lingkungan yang menantang.
Bisnis seluler yang menjadi andalan perusahaan masih mengalami penurunan, namun hal ini dikompensasi oleh kenaikan jasa nilai tambah dan interkoneksi. Kombinasi antara inovasi layanan dan optimisasi sumber daya telah membantu Indosat menjaga arus kas positif.
Di tengah perlambatan pendapatan data, telepon, dan SMS, Indosat berhasil memanfaatkan potensi lain seperti jasa nilai tambah dan interkoneksi untuk mendiversifikasi pendapatannya. Penurunan pendapatan dari segmen multimedia, komunikasi data, dan internet hanya sebesar 0,5% menunjukkan bahwa perusahaan tetap kompetitif di pasar digital. Dengan aset yang mencapai Rp 113,4 triliun dan liabilitas sebesar Rp 75,5 triliun, posisi finansial perusahaan tetap kuat, memberikan keyakinan bagi para pemangku kepentingan akan kemampuan perusahaan untuk terus berkembang di masa depan.