Pencarian Korban Longsor di Subang Akhirnya Berakhir dengan Temuan Sedih

Apr 18, 2025 at 2:23 AM
Single Slide

Setelah enam hari pencarian yang penuh tantangan, tim SAR gabungan berhasil menemukan jasad seorang korban longsor di Kampung Babakan Randu, Desa Dayeuhkolot, Kabupaten Subang, Jawa Barat. Kejadian ini menggarisbawahi betapa rentannya wilayah tersebut terhadap bencana alam dan upaya luar biasa dari para penyelamat untuk menemukan korban meskipun kondisi sangat sulit.

Pengungkapan Detil Insiden dan Operasi Pencarian

Dalam suasana musim penghujan yang berkepanjangan, sebuah tragedi melanda daerah Kecamatan Sagalaherang ketika Rafik (55), warga lokal, tertimbun oleh tanah longsor di lokasi perbaikan saluran air dekat Pesantren Rahmatika Dua. Bencana tersebut terjadi pada awal bulan April 2025. Tim SAR bersama komunitas setempat melakukan operasi pencarian intensif selama enam hari dalam medan yang sangat sulit.

Tinggi longsoran mencapai sekitar 250 meter dengan lebar hampir 40 meter, membuat proses evakuasi menjadi lebih rumit karena material bebatuan besar serta curah hujan tinggi yang terus menggoyahkan stabilitas tanah. Selain itu, keadaan medan sempit juga membatasi ruang gerak tim penyelamat.

Rafik diketahui telah merekam video singkat saat longsor pertama terjadi dan mengirim rekaman tersebut kepada teman sebelum akhirnya ikut tertimbun. Setelah ditemukan tak jauh dari lokasi analisa awal tim SAR, jenazah korban langsung dievakuasi menuju Pesantren Rahmatika Dua untuk proses pemandian dan sholat mayit sebelum dimakamkan di TPU Kebon Dadap.

Berita ini membawa kesedihan mendalam bagi keluarga korban, khususnya sang istri yang dilaporkan pingsan saat melihat suaminya dalam balutan kain kafan. Namun, insiden ini juga menjadi pengingat penting tentang perlunya mitigasi bencana yang lebih baik serta peningkatan infrastruktur di daerah rawan longsor seperti Subang.

Sebagai pembaca, kita diajak untuk lebih peka terhadap potensi ancaman bencana alam di lingkungan kita masing-masing. Keberanian tim SAR yang tidak kenal lelah memberikan inspirasi bahwa kerja sama kolektif dapat mengurangi dampak buruk dari bencana alam. Penting pula bagi pemerintah daerah untuk meningkatkan langkah-langkah antisipasi agar insiden serupa tidak terulang di masa mendatang.