Pembatasan Aktivitas Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok Mulai Diterapkan

Apr 18, 2025 at 4:23 PM

Sejak hari Senin (21/4/2025), Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Tanjung Priok mengambil langkah strategis dengan membatasi aktivitas bongkar muat barang. Keputusan ini bertujuan untuk mencegah terjadinya kemacetan lalu lintas yang signifikan di area pelabuhan. Penyebab utama kebijakan ini adalah adanya penumpukan kendaraan yang berlebihan akibat kapasitas terminal yang melebihi batas normal. Masing-masing terminal memiliki kuota aktivitas yang telah ditetapkan sesuai dengan daya tampungnya.

Dalam upaya menormalisasi operasional, KSOP Tanjung Priok telah menetapkan parameter maksimal untuk setiap terminal. Misalnya, Terminal JICT diperbolehkan melakukan 5.000 aktivitas bongkar muat per hari, sementara Terminal Koja hanya dapat menangani 1.300 aktivitas serupa. Untuk beberapa terminal lain seperti NPCT1, MAL, IPCTPK TP 2 Ocean Going, IPCPK TP 2 Domestik, serta IKT, jumlah aktivitas juga dibatasi secara ketat guna menjaga efisiensi sistem logistik.

Kepala Kantor KSOP Utama Tanjung Priok, M Takwim Masuku, menyampaikan bahwa pembatasan ini dilakukan sebagai respons terhadap kemacetan parah yang terjadi sebelumnya. Salah satu contohnya adalah Terminal NPCT1 yang mengalami beban berlebih karena menerima lebih dari 4.000 truk peti kemas dalam satu hari, padahal kapasitasnya hanya mencapai 2.500 aktivitas bongkar muat.

Untuk mencegah ulangnya masalah tersebut, pihak KSOP juga telah memperkenalkan mitigasi tambahan. Salah satunya adalah pengalihan atau shifting ke terminal-terminal lain agar distribusi aktivitas menjadi lebih merata. Selain itu, sistem delay untuk kapal-kapal yang bersandar di laut juga diterapkan guna menghindari tumpang tindih aktivitas bongkar muat di waktu yang sama.

Hari ini, ada tiga kapal yang bersandar di wilayah Pelabuhan Tanjung Priok. Semua sudah dipersiapkan dengan baik untuk memastikan tidak ada lagi antrean panjang truk seperti yang terjadi sebelumnya. Upaya ini menunjukkan komitmen pelabuhan untuk menjaga kelancaran arus logistik nasional.

Melalui langkah-langkah mitigasi ini, KSOP Tanjung Priok berharap kondisi operasional bisa berjalan lebih lancar tanpa mengganggu jadwal pengiriman maupun aktivitas ekonomi yang terkait. Pembatasan yang diberlakukan bukan saja bertujuan untuk mengurangi risiko kemacetan, tetapi juga meningkatkan produktivitas dan efisiensi seluruh proses logistik di pelabuhan.