Bank Rakyat Indonesia (BRI) menghadapi penurunan harga saham yang signifikan, namun para analis melihat ini sebagai kesempatan emas bagi investor. Saat ini, saham BRI berada di posisi Rp3.990 pada akhir perdagangan sesi pertama Jumat lalu. Meskipun tren koreksi masih berlanjut, fundamental perusahaan tetap kuat dan menunjukkan potensi pertumbuhan positif.

Kondisi pasar global memang sedang tidak stabil, namun beberapa analis yakin bahwa BRI memiliki peluang untuk rebound. Menurut analis dari DCFX, Lukman Leong, harga saham BRI saat ini cukup murah dengan batas bawah di level Rp3.400. Meskipun ada penurunan peringkat oleh Morgan Stanley, target harga mereka tetap optimis di angka Rp4.200. Ini menunjukkan bahwa sentimen pasar lebih berpengaruh daripada kondisi fundamental perusahaan.

BRI telah mencatatkan laba sebesar Rp2 triliun pada tahun 2025, meskipun turun drastis sekitar 58,5% dibandingkan tahun sebelumnya. Pencadangan meningkat hampir dua kali lipat menjadi Rp5,63 triliun. Namun, analisis teknikal menunjukkan adanya divergensi positif, yang bisa menjadi indikasi awal bahwa harga saham akan mulai naik. Para ahli investasi menyarankan untuk mempertimbangkan pembelian bertahap dengan target harga di level tertentu.

Investasi jangka panjang di BRI dapat memberikan keuntungan signifikan bagi investor yang percaya pada fundamental kuat perusahaan. Meski pasar sedang mengalami volatilitas, kepercayaan terhadap stabilitas dan pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap menjadi pilar utama dalam mendukung performa saham BRI. Peluang ini menegaskan pentingnya melihat di balik fluktuasi jangka pendek dan fokus pada prospek jangka panjang.