Proyek Golden Dome, sebuah sistem pertahanan canggih yang melibatkan ribuan satelit, sedang dikembangkan oleh Amerika Serikat. Dengan biaya ratusan miliar dolar, proyek ini bertujuan untuk melindungi seluruh wilayah AS dari ancaman rudal musuh. Kolaborasi antara SpaceX, Palantir, dan Anduril akan menghasilkan teknologi pelacakan dan penghancuran rudal secara real-time.
Keputusan akhir terkait kontrak dan implementasi masih dalam tahap awal, namun beberapa elemen sistem dapat beroperasi mulai tahun depan. Jika berhasil, ini akan menjadi langkah revolusioner dalam menempatkan senjata di luar angkasa sebagai bagian dari strategi pertahanan nasional.
Dalam upaya untuk memperkuat keamanan nasional, pemerintah AS memulai pengembangan sistem pertahanan orbit bernama Golden Dome. Proyek ini diluncurkan pada minggu pertama kepemimpinan Presiden Trump dengan tujuan utama melindungi negara dari ancaman serangan rudal. Melalui kolaborasi lintas industri, sistem ini dirancang untuk mendeteksi dan melacak pergerakan rudal musuh menggunakan jaringan satelit global.
Sistem Golden Dome mencakup lebih dari 1.000 satelit yang akan diluncurkan oleh SpaceX, perusahaan milik Elon Musk. Biaya proyek ini diperkirakan mencapai USD10 miliar, dan fokus utamanya adalah membangun infrastruktur deteksi yang handal. Satelit-satelit ini tidak hanya bertugas mengidentifikasi peluncuran rudal, tetapi juga memberikan data waktu nyata kepada pusat komando. Teknologi ini memungkinkan reaksi cepat terhadap ancaman potensial sebelum mencapai targetnya.
Berbeda dari sistem pendeteksian saja, Golden Dome juga menyertakan mekanisme penghancuran rudal musuh. Armada satelit tambahan yang dilengkapi dengan teknologi presisi seperti rudal atau laser akan digunakan untuk menjatuhkan ancaman tersebut. Proses ini dirancang agar berlangsung dalam hitungan detik setelah peluncuran rudal terdeteksi, meningkatkan efektivitas sistem pertahanan.
Kontribusi dari perusahaan inovatif seperti Palantir dan Anduril membawa solusi teknologi tinggi dalam pengembangan sistem ini. Dengan dukungan dari Pentagon, proyek ini direncanakan untuk dimulai secara bertahap mulai tahun depan hingga 2030. Meskipun keputusan final belum sepenuhnya diputuskan, opsi-opsi yang tersedia telah disiapkan oleh Departemen Pertahanan untuk ditinjau langsung oleh presiden. Kesuksesan proyek ini akan merevolusi cara AS melindungi dirinya dari ancaman modern.