Pada hari Jumat (18/4/2025), harga emas Antam mengalami penyesuaian kecil sebesar Rp10.000 per gram, menurun dari rekor tertinggi yang dicapai sehari sebelumnya. Meskipun turun, harga emas tetap berada di rentang Rp1,9 jutaan per gram. Selain itu, tren pembelian emas masih terus berkembang sebagai bentuk investasi aman di tengah ketidakpastian ekonomi global.
Pada pagi hari di kantor pusat Antam Pulo Gadung, Jakarta, harga emas logam mulia resmi ditetapkan menjadi Rp1.965.000 per gram. Penurunan ini juga memengaruhi harga buyback atau harga jual kembali emas batangan, yang kini berada di angka Rp1.814.000 per gram. Sesuai dengan aturan pemerintah melalui Peraturan Menteri Keuangan No. 34/PMK 10/2017, pembeli wajib membayar Pajak Penghasilan (PPh) pasal 22 sebesar 0,9%. Namun, bagi mereka yang memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), potongan pajak dapat dikurangi hingga 0,45%.
Dalam situasi geopolitik yang tidak stabil serta fluktuasi harga komoditas internasional, masyarakat Indonesia semakin tertarik untuk membeli emas sebagai instrumen investasi safe haven. Likuiditas tinggi dan kemampuan emas dalam melawan inflasi menjadikannya pilihan favorit banyak kalangan. Berbagai pecahan emas tersedia mulai dari ukuran 0,5 gram hingga 1.000 gram, dengan nilai total mencapai ratusan juta hingga miliaran rupiah.
Dari perspektif para ahli, harga emas diprediksi akan terus meningkat di masa mendatang, menjadikan logam kuning ini sebagai salah satu aset paling aman di tengah kondisi pasar yang bergejolak.
Sebagai seorang jurnalis, saya melihat bahwa fenomena ini memberikan pelajaran penting tentang pentingnya diversifikasi dalam portofolio investasi. Dengan adanya ketidakpastian ekonomi global, emas hadir sebagai solusi yang menawarkan stabilitas finansial. Ini mengingatkan kita bahwa pemahaman mendalam tentang instrumen investasi adalah kunci untuk menghadapi tantangan keuangan masa depan.