PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) telah membentuk kemitraan yang kuat dengan tujuan memperkuat pendanaan proyek-proyek infrastruktur strategis di Indonesia. Kerja sama ini mencakup penyediaan fasilitas Non-Cash Loan senilai Rp 500 miliar serta Forex Line sebesar USD 50 juta, yang bertujuan untuk mendukung pembiayaan berkelanjutan dan mengelola risiko nilai tukar mata uang asing. Langkah ini menunjukkan komitmen BRI dalam percepatan pembangunan infrastruktur nasional.
Kemitraan antara kedua institusi ini akan meningkatkan kemampuan IIF dalam memberikan dukungan finansial kepada proyek-proyek infrastruktur penting. Fasilitas yang diberikan oleh BRI akan membantu IIF dalam menyediakan jaminan keuangan bagi pihak ketiga, sehingga memfasilitasi pelaksanaan proyek-proyek besar dengan lebih efektif. Dengan demikian, IIF dapat berkontribusi lebih signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
Dalam kerja sama ini, IIF mendapatkan fasilitas Non-Cash Loan (NCL) senilai Rp 500 miliar dari BRI. Fasilitas ini memungkinkan IIF untuk menerbitkan berbagai instrumen jaminan seperti Bank Garansi, Letter of Credit (L/C), dan Standby L/C (SBLC). Instrumen-instrumen ini sangat penting bagi para klien IIF yang terlibat dalam proyek-proyek infrastruktur. Selain itu, fasilitas NCL ini juga akan meningkatkan kepercayaan diri klien dalam melaksanakan proyek-proyek mereka. Direktur Bisnis Wholesale dan Kelembagaan BRI, Agus Noorsanto, menegaskan bahwa fasilitas ini akan memperkuat kapasitas IIF dalam mendukung proyek-proyek strategis yang memiliki dampak luas bagi perekonomian nasional. Ini merupakan bagian dari upaya BRI untuk mempercepat pembangunan infrastruktur berkelanjutan di Indonesia.
Fasilitas Forex Line yang disediakan oleh BRI juga menjadi elemen penting dalam kemitraan ini. Fasilitas ini memberikan fleksibilitas bagi IIF dalam melakukan transaksi valuta asing yang terkait dengan pembiayaan proyek-proyek infrastruktur. Mengelola risiko nilai tukar mata uang asing adalah tantangan utama dalam proyek-proyek skala besar, dan fasilitas ini membantu mengurangi risiko tersebut. Interim President Director & Chief Financial Officer IIF, Rizki Pribadi Hasan, mengapresiasi dukungan BRI yang memungkinkan IIF mengelola risiko dengan lebih baik.
Fasilitas Forex Line sebesar USD 50 juta dari BRI akan memberikan fleksibilitas bagi IIF dalam melakukan transaksi valuta asing yang terkait dengan pembiayaan proyek-proyek infrastruktur. Hal ini sangat penting karena banyak proyek infrastruktur yang melibatkan kontrak internasional dan pembayaran dalam mata uang asing. Dengan adanya fasilitas ini, IIF dapat mengelola risiko nilai tukar mata uang asing dengan lebih efektif, sehingga mengurangi potensi kerugian akibat fluktuasi kurs. Interim President Director & Chief Financial Officer IIF, Rizki Pribadi Hasan, menekankan bahwa fasilitas ini sangat bermanfaat bagi IIF dalam mengelola risiko dan meningkatkan efisiensi operasional. Melalui kemitraan ini, BRI dan IIF berkomitmen untuk mendukung pembangunan infrastruktur berkelanjutan yang berdampak luas pada pertumbuhan ekonomi nasional.