Pada kuartal pertama tahun 2025, PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) mengumumkan hasil keuangannya yang menunjukkan penurunan signifikan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Laba bersih perusahaan tercatat turun hampir 74%, mencapai Rp 1,58 miliar dari Rp 6,05 miliar pada tahun 2024. Penurunan ini disebabkan oleh berkurangnya pendapatan dan meningkatnya beban operasional serta pajak penghasilan. Perusahaan tetap berupaya memperkuat strateginya melalui efisiensi internal dan fokus pada proyek infrastruktur strategis.
Sejak awal tahun 2025, WTON menghadapi tantangan dengan pendapatan yang hanya mencapai Rp 871,5 miliar, turun dari Rp 1,08 triliun pada periode yang sama di tahun lalu. Meskipun demikian, beban pokok pendapatan juga mengalami penurunan menjadi Rp 813,8 miliar dari sebelumnya Rp 1,02 triliun. Namun, laba kotor perusahaan masih menunjukkan pelemahan menjadi Rp 57,7 miliar dari Rp 61,94 miliar. Faktor utama penyebab penurunan laba adalah beban operasional yang meningkat menjadi Rp 15,2 miliar dan pajak penghasilan yang naik secara tajam menjadi Rp 2,02 miliar.
Berbagai sektor berkontribusi terhadap pendapatan WTON, dengan sektor swasta nasional sebagai pendorong utama sebesar 44,63% dari total pendapatan. Pada Maret 2025, perusahaan berhasil mendapatkan kontrak baru senilai Rp 1,11 triliun. Dari jumlah tersebut, sektor infrastruktur menyumbang porsi terbesar yaitu 49,44%, diikuti oleh industri, listrik, properti, tambang, dan energi.
Dalam upaya untuk menjaga stabilitas finansial, manajemen WTON telah menegaskan komitmennya terhadap efisiensi operasional dan inovasi produk ramah lingkungan. Selain itu, perusahaan juga berfokus pada peningkatan sinergi dengan mitra bisnis serta pengembangan sumber daya manusia guna mendukung pertumbuhan jangka panjang.
Melihat kondisi saat ini, langkah strategis WIKA Beton untuk memperkuat tata kelola perusahaan dan mengembangkan produk berbasis keberlanjutan diharapkan dapat membantu perbaikan kinerja di masa mendatang. Perusahaan optimistis bahwa dengan fokus pada proyek-proyek strategis dan kolaborasi yang lebih kuat, mereka akan mampu bangkit dari penurunan ini dan kembali menuju pertumbuhan yang stabil.