Pemilihan ulang Hamsiruddin Siregar sebagai Ketua Umum DPP Parsadaan Padang Lawas Utara (ParPaluta) mencerminkan kepercayaan besar dari anggotanya. Acara Munas dan Halalbihalal yang digelar di Auditorium Kementerian Pertanian Jakarta pada tanggal 18 April 2025, menjadi momen penting bagi komunitas ini. Para peserta memandang Hamsiruddin sebagai sosok yang memiliki hubungan sosial kuat serta konsisten dalam menjunjung tinggi nilai-nilai tradisional daerah asalnya, Kabupaten Paluta, Sumatera Utara.

Keberhasilan Hamsiruddin dalam mempraktikkan falsafah lokal seperti "Manjappal tu Balian, Mangalngei tu Bagasan" menjadi alasan utama pemilihannya kembali. Falsafah ini mengajarkan bahwa kesuksesan di perantauan harus diiringi dengan kontribusi positif kepada masyarakat di daerah asal. Selain itu, Hamsiruddin juga dikenal karena kerja nyatanya dalam membantu sesama selama situasi sulit, seperti bencana kebakaran rumah. Ia tidak hanya memberikan bantuan materi, tetapi juga menunjukkan empati melalui hadirnya secara langsung atau mengirimkan dukungan moral melalui berbagai cara lainnya.

Hamsiruddin berkomitmen penuh untuk melestarikan kearifan lokal dalam era globalisasi yang semakin cepat. Ia menyadari bahwa identitas budaya adalah fondasi yang kuat dalam membangun persatuan antarindividu. Dalihan Na Tolu, salah satu adat istiadat Batak, menjadi simbol penghubung antarkekerabatan yang erat. Melalui prinsip ini, ia berharap agar semua anggota ParPaluta dapat saling mendukung dalam setiap aktivitas sosial mereka. Dengan kepemimpinannya yang visioner, Hamsiruddin ingin memastikan bahwa nilai-nilai luhur leluhur tetap hidup dalam kehidupan sehari-hari warga ParPaluta.